Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Benjamin Paulus saat di Istana Kepresidenan pada Rabu (8/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafian)
Benjamin Paulus saat di Istana Kepresidenan pada Rabu (8/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafian)

Intinya sih...

  • Wamenkes Benny meminta penempatan tenaga medis yang tepat sasaran.

  • Ketua KKI Arianti Anaya menyatakan komitmen lembaganya dalam memperkuat tata kelola profesi melalui 80 kolegium dari berbagai disiplin ilmu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Benjamin Paulus Octavianus atau Benny, meminta penempatan tenaga medis yang tepat sasaran melalui kesamaan data.

Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) di Gedung KKI, Jakarta, pada Senin (20/10/2025) dalam kegiatan KKI di Gedung KKI, Jakarta, pada Senin (20/10/2025).

Menurut dia, pertemuan rutin Kemenkes, Kementerian Pendidikan, dan KKI dibutuhkan guna menghasilkan data yang sama agar penempatan tenaga medis lebih tepat sasaran.

"Kita perlu data yang sama agar kebijakan penempatan tenaga medis bisa lebih tepat sasaran," kata dia, dikutip dari siaran pers, Selasa (21/10/2025).

1. Pentingnya sinergi antara Kemenkes dan KKI

Ilustrasi Alat Tenaga Medis (pexels.com/Pixabay)

Benny juga mendorong kolaborasi sehat antara Kemenkes dengan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI).

Dia mengatakan, KKI adalah lembaga independen yang berdiri sejajar dengan Kemenkes, tidak dinaungi kementerian. Dengan demikian, hubungan keduanya harus sinergis untuk memperkuat tata kelola kesehatan.

"Independensi KKI adalah mandat undang-undang yang harus dijaga. Kolaborasi yang sehat hanya bisa tumbuh jika kita saling menghormati kewenangan masing-masing," ujar Benny.

2. KKI pastikan tenaga medis Indonesia berdaya saing global

Ilustrasi mahasiswa kedokteran FK Unram. (dok. FK Unram)

Di sisi lain, Ketua KKI, Arianti Anaya, menyatakan komitmen lembaganya dalam memperkuat tata kelola profesi melalui 80 kolegium dari berbagai disiplin ilmu yang telah dinaungi.

"KKI kini menaungi lebih dari 80 kolegium dari berbagai disiplin ilmu. Ini tanggung jawab besar untuk memastikan tenaga kesehatan Indonesia berdaya saing global," kata dia.

3. Standar kompetensi harus diperbarui guna menjaga keselamatan pasien

Ilustrasi Diagnosa oleh Tenaga Medis (Photo by pinterest)

Lebih lanjut, Arianti mengatakan, standar kompetensi dan profesi harus diperbarui demi menjaga kualitas dan keselamatan pasien.

"Standar kompetensi harus menjadi dokumen hidup yang terus diperbarui setiap tahun. Bukan dokumen yang kaku, tetapi panduan untuk menjaga kualitas dan keselamatan pasien," ucap dia.

Editorial Team