Jakarta, IDN Times - Saat mendengar nama Eko Sulistyo, mungkin beberapa orang akan berpikir bahwa dia adalah salah satu orang yang dekat dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Beberapa orang yang sudah mengenalnya, pasti akan langsung berkata "Oh, Eko yang orang dekat Jokowi ya?", "Oh, Eko yang tangan kanan Jokowi ya?" Begitu kebanyakan orang merespons namanya.
Namun, berbeda dengan respons dari Eko Sulistyo yang membantah hal itu. "Gak, gak ada," kata Eko saat memulai wawancara khusus dengan IDN Times, baru-baru ini.
Eko memang sudah disebut sebagai orang dekat Jokowi, sejak orang nomor satu di Indonesia tersebut menjadi wali kota Solo. Dikutip dari ksp.go.id, Eko telah membantu Jokowi sejak menjadi wali kota Solo hingga gubernur DKI Jakarta, bahkan sampai ke jenjang Presiden RI.
Sebelum bergabung di dalam tim kampanye Jokowi, Eko adalah seorang Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Solo 2003-2008. Ia juga dikenal sebagai mantan aktivis 90-an.
Alumni Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret (UNS) 1994 ini juga dikenal sebagai operator gaya blusukan Jokowi, dan menjadi orang di balik layar dari ide blusukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Eko juga dikenal sebagai aktivis yang membidani pendirian beberapa LSM di kota Solo, seperti menjadi Direktur Penelitian dan Pengembangan Informasi di Gita Pertiwi Ecolocical Studies Project (1999-2001), Koordinator Konsorsium Monitoring dan Pemberdayaan Institusi Publik (2001-2003), dan salah satu pendiri Solidaritas Perempuan untuk Hak Asasi Manusia (SpekHam).
Setelah membantu Jokowi dalam memenangkan setiap kampanye, Eko pun diangkat sebagai Deputi IV yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32/M-Tahun 2015 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Kantor Staf Presiden.
Masih banyak cerita Eko tentang kedekatannya dengan Jokowi, hingga dia sendiri tak menyangka bisa masuk ke Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Penasaran kan dengan cerita pria
kelahiran Kendal ini? Yuk simak!