Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)
Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi memberi sinyal akan kembali menyelenggarakan ibadah haji di tahun ini. Sinyal tersebut juga sempat disampaikan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah.

"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi," ujar Yaqut dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Meski demikian, Pemerintah Arab Saudi hingga kini masih belum mengumumkan kuota haji bagi negara yang akan mengirimkan calon jemaahnya. Sejumlah biro penyelenggara dalam negeri juga turut bersiap menyambut haji 2022 dibuka kembali.

Tak terkecuali bagi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). Organisasi perkumpulan biro travel haji khusus dan umrah ini juga tengah bersiap.

Kesiapan tersebut juga terangkum dalam acara Ngobrol Seru By IDN Times dengan Bendahara Umum AMPHURI, HM Tauhi Hamdi. Berikut wawancara lengkapnya:

Apakah AMPHURI memiliki informasi terkait penyelenggaraan Haji 2022?

Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Jadi, mudah-mudahan nanti haji yang akan dibuka untuk jemaah yang datang dari luar Saudi Arabia, terutama dari Indonesia, di mana sebelumnya haji itu dilaksanakan khusus untuk ekspatriat atau orang yang bermukim di Saudi Arabia, tapi diawali dengan pertemuan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama RI Gus Yaqut di Jeddah sebelum paemaran berlangusng, diundang makan, memang secara signifikan tidak disebutkan berapa kuota untuk Indonesia, tapi secara tidak langsung bahwa akan dibuka haji 2022 akan dibuka, tapi jumlah dan besaran kuota yang akan diberi itu belum disebutkan, mudah-mudahan beberapa minggu ke depan, kuota yang akan disampaikan lewat duta besar kita di Saudi Arabia.

Terkait menteri Agama RI dan Saudi apakah AMPHURI ikut dalam pertemuan itu?

Ini karena sifatnya terbatas, G to G, jadi pihak swasta, tidak dilibatkan, karena pertemuan itu berlangsung di kantor Kementerian Haji dan Umrah di Jeddah, sehingga yang hadir juga Pak Menteri, Pak Duta Besar, Pak Konjen dan Pak Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama.

Pernyataan tidak langsung tadi, berarti penyelenggaraan haji tahun 2022 itu dipastikan ada ya?

InsyaAllah, tahun 2022 ini, kita akan menyelenggarakan haji setelah masa pandemik, kita akan menerima kuota dari Saudi Arabaia, mudah-mudahan hasilnya memuaskan buat kita semua, untuk bisa memberangkatkan jemaah haji kita yang tertunda selama dua tahun ini

Haji akan dibuka kembali, pihak travel sudah siap belum untuk para jemaahnya?

Jadi, selama dua tahun ini, tentu AMPHURI bersama dengan penyelenggara haji khusus yang berada di bawah AMPHURI, memberikan manasik-manasik kepada calon jemaahnya selama masa pandemik, baik itu online dan offline, untuk mempersiapkan haji ini secara mandiri dan tentu haji sebelum dan pascapandemik akan berbeda. Karena banyak perubahan yang terjadi di Saudi Arabia, karena Arab Saudi pintar sekali dalam perbaikan untuk masa depan.

Jemaah haji yang ada di AMPHURI, kira-kira sanggupnya biaya haji naik berapa persen?

Ilustrasi Suasana Haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Jadi kalau dikatakan haji khusus itu, naik itu tidak signifikan. Karena itu penyesuaian itu, karena sebelumnya tidak ada tax atau pajak di Saudi, sekarang ada pajak, tentu ada penyesuian dan kita di haji khusus demikan. Dan biasanya harga minimal itu US$8 ribu. kita harus mengikuti atau menyesuaikan harga tersebut, karena di Saudi barang-barang berubah harganya dan tentu kita harus menyesuaikan.

Sebelum pandemik, AMPHURI biasanya dapat berapa kuota haji khusus?

Sebelum pandemik, biasanya AMPHURI memberangkatkan haji khusus sekitar 7 ribu jemaah, tentu terdiri dari beberapa penyelenggara yang berada di bawah AMPHURI.

Ada gak sih jemaah umrah yang jadi jemaah haji regular, mereka mengeluhkan gak dengan biaya haji Rp42 juta yang Kemenag usulkan ke DPR?

Jadi kita harus bedakan antara haji khusus dengan haji regular, kalau haji regular itu di selenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, kalau haji khusus oleh Penyelenggara ibadah haji khusus yang telah punya izin dari Kementerian Agama

Harga ini akan sangat relatif sekali, setiap tahun ada penyesuaian untuk keberangkatan, jadi untuk tahun ini menang disulkan kisaran Rp45 juta, atau naik itu tentu kita berharap keaniakn tersebut tidak dibebankan kepada calon jemaah haji, kenapa? Karena calon jemaah haji yang sudah menunggu selama beberapa tahun di pendaftarannya kemudian dua tahun sudah melunasi. Sehingga kita berharap terhadap pemerintah dalam hal ini BPKH tidak memberi tambahan kepada jemaah, karena itu bisa diambil dana optimalisasi pelunasan yang telah dilakukan oleh jemaah itu sendiri. Sehingga kenaikan itu tidak berdampak signifikan terhadap calon jemaah haji.

Dari 7 ribu kuota haji khusus di AMPHURI, sekarang ada berapa yang belum berangkat?

Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Tentu kalau mengikuti kuota yang waiting list di Amphuri itu di atas mungkin 5 ribu haji khusus, itu yang prioritas pertama yang nanti kita akan berangkatkan, itu yang ada di bawah naungan Amphuri, dan kita berangkatkan skala prioritas dan mereka berangkat seharusnya pada 2020, tapi karena ada pandemik tidak berangkat.

Dari 5 ribu calon jemaah itu ada yang mengambil dana hajinya?

Memang sebagian kecil yang sudah melakukan pelunasan kemudian mengambil kembali dananya untuk keperluan selama pandemik, dan memang pandemik ini menimpa semua orang dan tentu kita memberikan kesempatan bila mana ada yang sudah mengambil pelunasan, bila ingin kembali berangkat, bisa melakukan pelunasan kembali

Biaya haji khusus di AMPHURI itu berapa sebelum pandemik, dan nanti kisaran naiknya berapa di masa pandemik?

Kita mengikuti peraturan pemerintah itu biaya paling minum 8 ribu dan maksimum itu tidak terbatas tergantung pelayanan, tapi minimum harus ada, kalau di bawah itu kita khawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

Di masa pandemik ini target kenaikannya berapa?
Tentu kenaikan itu ada penyesuaian saja terhadap yang tadinya sempat jual 12 ribu, tapi karena mungkin di era pandemik ini ada yang perlu dibayarkan misalnya tax-nya, kemudian penyesuaiannya tentu teman-teman ada sedikit kenaikan jemaah haji tapi tidak banyak sesuai program dan jadwal masing-masing, karena haji itu kalau kita berangkat awal lebih murah harganya, kalau program tengah lebih tngah harganya, kalau high season bisa lebih mahal. Tergantung programnya saja

Rata-rata biaya haji khusus tertinggi berapa?

Jembatan Jemarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Teman-teman ada yang jual 27 ribu dolar AS, itu satu orang dalam satu kamar, tergantung paketnya, maktab juga ada VIP yang ada di Mina dan Arafah itu tergantung paketnya, yang terpenting haji khusus itu dia maktab tersendiri, maktab haji khusus yang dekat dengan pelontaran di Mina, kalau itu terjadi kemudian yang paling depan paling mahal, belakang itu sesuai dengan paket masing-masing penyelenggara.

Untuk pelaksanaan haji khusus dan reguler itu ada perbedaan?

Biasanya haji khusus itu berangkatnya diakhir menjelang wukuf di Arafah. Tapi kalau haji regular itu tentu kita rapat juga dengan Dirjen juga, di ruang VIP itu, kita sampaikan walaupun pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan jumlah kuota, kita terutama Kementerian Agama harus menyusun rencana perjalanan haji (RPH), jadi kita sudah siap berapapun kita dikasih kuota, itu RPH-nya sudah ada. Sehingga tentu, kita tidak terburu-buru untuk melakukan kegiatan tersebut, tentu kita sudah mempunyai pengalaman bertahun-tahun sehingga RPH ini dari sebelum ditetapkan BPIH, kita sudah buat RPH

Selain membahas RPH apalagi?

Kita bernegosiasi atau berdiskusi dengan Pak Menteri dan Pak Dirjen, mengenai bagaimana tentang jemaah yang manula ini, bagaimana supaya bisa terlayani dengan baik, sehingga Kementerian Agama ini bisa memberikan layanan sebaik-baiknya dengan jemaah lansia ini. Begitupun juga dengan Pak Dirjen diskusi juga bagaimana menyusun RPH ini, sehingga kita tidak terkendala apabila kuota diumumkan dekat dengan keberangkatan, karena sesungguhnya RPH itu penting sekali, karena haji di masa pandemik itu beda sekali dengan sebelum pandemi, dan kita tahu sekarang bahwa Saudi Arabia

Kalau misalkan kuota haji tahun ini tidak full, bagaimana sosialisasi AMPHURI ke jemaah?

Ini juga kita sudah bicarakan kepada Pak Dirjen, waktu kita rapat di pameran di Saudi, bahwa jumlah kuota yang akan diberikan kepada kita, kepada Indonesia, itu tentu kita usahakan maksimal, karena kenapa ini akan berdampak bilamana tidak kita maksimalkan kuota dari Saudi, karena pada saat yang akan datang Saudi Arabia tentu akan segan untuk menambah kuota yang kita inginkan, karena dikasih saja tidak penuh, gimana minta. Jadi, bagaimana kita mendapatkan kuota maksimal, dan tentu kita harus usahakan maksimal.

Apakah sudah ada sinyal dari Arab Saudi soal kuota?

Ini jadi untuk jumlah belum dibicarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kepada Menteri Agama kita pada saat pertemuan tersebut. Sebenarnya Menteri Agama juga berharap, jumlah kuota juga bisa diberikan, tapi kita berharap dalam waktu dekat jumlah kuota tersebut bisa disampaikan Kementerian Haji Arab Saudi untuk Indonesia. Karena kita sudah menunggu dua tahun, mudah-mudahan bisa cepat diumumkan.

Editorial Team