Warga Datangi Kostrad Depok Meski Pengobatan Ida Dayak Dibatalkan

Wahyu menuturkan, pengobatan alternatif Ida Dayak ramai di media sosial yang dinarasikan mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Untuk itu, Wahyu pun membawa anaknya yang tidak dapat berbicara untuk diobati perempuan asal Kalimantan itu.

"Tahunya kemarin dari Facebook, katanya, Ida Dayak dua hari mengadakan pengobatan di sini," tutur Wahyu.

Melihat adanya jeda waktu tersebut, Wahyu memutuskan untuk datang membawa anaknya menggunakan sepeda motor ke Markas Kostrad Depok untuk mengikuti pengobatan Ida Dayak.

Namun harapan tersebut pupus usai mengetahui pengobatan tersebut dibatalkan. Ia pun terpaksa pulang kembali ke rumahnya di daerah Ciampea.

"Sepertinya mau pulang saja, soalnya Ida Dayak tidak jadi mengadakan pengobatan di sini," terang Wahyu.

Masih di lokasi yang sama, warga lainnya, yakni Yuli tetap datang ke Kostrad Depok untuk mencari informasi pengobatan tradisional Ida Dayak.

Yuli mengaku sudah mengetahui pembatalan pengobatan Ida Dayak, namun ia tetap nekat datang untuk mendapatkan kepastian informasi.

"Sudah mengetahuinya, tapi tetap ke sini ingin cari tahu dan kepastian soal pengobatan Ida Dayak," ungkap Yuli.

Yuli menjelaskan, kedatangannya untuk datang ke Kostrad Depok dengan harapan dapat bertemu dengan Ida Dayak. Apabila bertemu, Yuli ingin meminta Ida Dayak menyembuhkan putri semata wayangnya yang sedang terbaring sakit akibat penyakit tumor.

"Anak saya terkena tumor, siapa tau bisa sembuh namanya usaha, tapi mau bagaimana lagi, katanya sudah dibatalkan dan Ida Dayak sudah tidak ada di sini," jelas Yuli. 

Diberitakan, pengobatan Ida Dayak di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad, Kota Depok pada Senin (3/4/2023⁰, terpaksa dibatalkan.

Hal itu dikarenakan masyarakat yang datang mencapai ratusan orang dan menyebabkan kondisi Jalan Raya Bogor serta sekitar Kostrad mengalami kemacetan.

Ratusan masyarakat dari Kota Depok dan luar Kota Depok sudah mendatangi markas Kostrad sejak pukul 03.00 WIB. Hingga pukul 15.00 WIB, sosok Ida Dayak tidak terlihat menemui warga yang sudah menunggu ditengah terik matahari sambil menjalankan ibadah puasa. Pengobatan tersebut harus dibatalkan setelah diumumkan petinggi Kostrad.

Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, mengatakan, Ida Dayak tidak sanggup melayani masyarakat yang ingin berobat. Menurutnya, melihat jumlah masyarakat, pengobatan tidak akan selesai dilakukan 4-5 hari.

"Mohon maaf saya mengumumkan, Ibu tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan karena kondisinya ramai," ujar Bobby.

Atas kondisi tersebut, Ida Dayak tidak dapat melakukan pengobatan kepada masyarakat satu per satu. Bobby memastikan pengobatan yang dijadwalkan dibatalkan dan tidak ada pengobatan Ida Dayak di markasnya. 

"Saya evaluasi dulu, saya pending dulu, tidak ada pengobatan praktik pengobatan," ucapnya.