Jakarta, IDN Times - Mabes TNI Angkatan Darat (AD) meminta maaf karena keterlibatan dua prajurit, dalam pengeroyokan terhadap Fahrul Abidillah, 29 tahun, pada 15 April 2025. Akibat pengeroyokan itu, warga Serang, Banten, tersebut meninggal usai sempat koma dalam perawatan di rumah sakit.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengatakan apa yang dilakukan dua prajurit TNI itu tidak mencerminkan institusi tempatnya bekerja.
"Pertama, saya selaku Kadispenad mewakili institusi menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang diduga melibatkan oknum anggota TNI AD, dan telah merugikan warga sipil," ujar Wahyu ketika dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/4/2025).
Wahyu mengatakan dua prajurit TNI AD tersebut berasal dari Korem 064/Maulana Yusuf. Keduanya adalah Pratu MI dan Pratu FS.
Mereka mengeroyok korban bersama rekannya yang merupakan warga sipil. Selain itu, kata Wahyu, pemicu tindak pengeroyokan ini karena ada kesalahpahaman antara pelaku dengan korban.
"Ini dipicu oleh persoalan pribadi dan kesalahpahaman antara para pelaku dan korban. Saat ini, kedua anggota sudah ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif di Denpom III/4 Serang," tutur Wahyu.
Petugas Denpom III/4 Serang sedang bekerja untuk melakukan pemeriksaan. Jenderal bintang satu itu pun meminta publik untuk menunggu perkembangan lebih lanjut.