Waspada! Kemenkes Temukan 72 Kasus COVID-19 di Indonesia

- Kementerian Kesehatan RI melaporkan 72 kasus positif COVID-19 dari 2.160 spesimen yang diperiksa hingga Mei 2025.
- Terdapat peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dalam dua minggu terakhir, dengan tren kenaikan kasus terjadi sejak minggu ke-17 hingga ke-22.
Jakarta, IDN Times – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan sebanyak 72 kasus positif COVID-19 sejak awal Januari sampai Mei 2025. Kasus ini terdeteksi dari 2.160 spesimen yang diperiksa melalui sistem surveilans sentinel ILI-SARI selama tahun 2025 hingga pekan epidemiologi ke-21 (M21).
Data ini berasal dari jaringan 33 puskesmas dan rumah sakit sentinel di seluruh Indonesia yang secara rutin mengirimkan spesimen pasien dengan gejala Influenza-Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).
“Dari total 2.160 spesimen yang diperiksa, sebanyak 72 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan 2.088 lainnya negatif,” demikian tertulis dalam laporan PHEOC Kementerian Kesehatan RI per 31 Mei 2025 yang diterima IDN Times.
1. Kenaikan kasus terjadi di Banten, Jakarta, dan Jawa Timur

Dalam laporan tersebut juga ada peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dalam dua minggu terakhir, berdasarkan data mingguan hingga 31 Mei 2025 (minggu epidemiologi ke-22/M22).
Tren kenaikan kasus terjadi sejak minggu ke-17 hingga ke-22 dengan jumlah kasus tertinggi terjadi pada minggu ke-19 sebanyak 12 kasus. Pada minggu ke-22, tercatat 7 kasus baru dari total 462 spesimen yang diperiksa. Positivity rate nasional pada minggu tersebut mencapai 2,05 persen, naik dari 1,9 persen pada minggu sebelumnya.
“Kenaikan kasus terjadi di beberapa provinsi, terutama Banten, Jakarta, dan Jawa Timur,” demikian disampaikan dalam laporan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI.
2. Kemenkes keluarkan surat edaran kewaspadaan

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang berisi kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19.
Data yang diperoleh Kemenkes, varian COVID-19 yang dominan menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, sedangkan varian yang dominan di Singapura yakni LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1). Varian yang dominan ada di Hong Kong adalah JN.1 dan Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
"Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah dan angka kematiannya juga rendah," ujar Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utama, dikutip dari surat edaran pada Sabtu (31/5/2025).
3. Kemenkes minta Dinkes pantau situasi COVID-19

Kemenkes meminta kepada dinkes di tingkat provinsi dan kabupaten agar memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dinkes juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus Pneumonia atau COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) melalui link https://skrd.surveilans.org dan atau surveilans sentinel ILI-SARI.