Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Visual Journalist Reuters, Willy Kurniawan saat memaparkan materi di Kelas Foto Bercerita, Jumat (14/6). (dok. YouTube IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke-10 IDN Times yang jatuh pada 8 Juni 2024, IDN Times menggelar berbagai aktivitas seru. Salah satunya, Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore. 

Di kegiatan yang dipersembahkan oleh Pertamina ini, kamu bisa belajar banyak untuk bersuara dan menyampaikan aspirasi sekreatif mungkin baik dalam bentuk tulisan, desain grafis, foto, maupun video.

Nah, sebelum mulai membuat karya dan mengirimnya untuk tampil di Mading Digital, ada beberapa mini camp yang rugi banget kalau dilewati begitu saja. Soalnya, materi-materi yang disampaikan oleh narasumber isinya daging semua, lho! 

Gak percaya? Coba cek aja deh, materi-materi bernutrisi tinggi yang terdapat di Kelas Wawancara & Reportase, serta Kelas Foto Bercerita. Keep scrolling artikel ini sampai tuntas ya.

1. Bertanya dengan cerdas, agar tulisan bisa "bernyawa"

Editor IDN Times, Satria Permana, saat menjadi pemateri pada sesi Kelas Wawancara dan Reportase di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Kamis (14/6). (dok. YouTube IDN Times)

Di Kelas Wawancara dan Reportase yang disiarkan melalui kanal YouTube dan TikTok IDN Times pada Kamis (14/6), Satria Permana selaku Editor IDN Times, membagikan tips bagaimana cara membangun sebuah produk tulisan jurnalistik yang baik dan menarik. 

Satria, yang mengenyam pengalaman profesional menjadi jurnalis selama 13 tahun itu mengatakan bahwa menulis tak hanya menuangkan ide, tapi juga mencerminkan kecerdasan dan kepribadian penulis.

Menurutnya, untuk membangun cerita atau berita yang menarik, penulis bisa melakukan wawancara dengan narasumber untuk mengeksplorasi isu yang ingin dibahas secara mendalam. 

“Pertanyaan harus berbobot untuk mendapatkan jawaban yang baik dari narasumber. Bertanya dengan cerdas membantu membangun cerita yang cerdas. Gunakan 5W1H (What, When, Where, Why, Who, How) dalam tanya jawab,” kata Satria. 

Satria juga mengatakan, pewawancara juga perlu menjadi pendengar yang baik. Ia mesti peka saat berbicara dengan narasumber. Dengan begitu, si penulis dapat memahami konteks secara keseluruhan dari bagaimana narasumber bercerita.

“Kalau lagi liputan, jangan cuma sekadar nanya, tapi pahami narasumber yang lagi bercerita. Dengan mendengarkan dan memahami, kalian akan lebih peka. Tulisan kita itu akan jadi ‘bernyawa’ dan tidak monoton,” ungkap Satria.

2. Bercerita lewat fotografi

Visual Journalist Reuters, Willy Kurniawan saat memaparkan materi di Kelas Foto Bercerita, Jumat (14/6). (dok. YouTube IDN Times)

Selain teks atau tulisan, fotografi juga punya peran penting dalam dunia jurnalistik. Sampai-sampai lahir sebuah genre fotografi yang bernama ‘photojournalism’ yang dipakai untuk menceritakan suatu peristiwa atau kebenaran.

Hal ini dikatakan oleh Willy Kurniawan, seorang visual journalist yang saat ini bekerja di Reuters. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil meraih Pulitzer Prize untuk kategori Breaking News Photography pada 2020. 

Dalam kesempatan tersebut, Willy membeberkan wawasannya tentang fotografi, khususnya di ranah jurnalistik. Ada banyak yang ia sampaikan, mulai dari teknik bertutur, cara membuat photo story, hingga membahas berbagai metode bercerita lewat fotografi. 

“Ini bukan soal pakai kamera apa, karena kita tetap bisa berfotografi dengan kamera apapun. Yang penting konsepnya, dan kontennya. Jadi, photo story itu tetap bisa dikerjakan,” kata Willy saat menjadi pemateri di Kelas Foto Bercerita, Jumat (14/6).

3. Tanya jawab seru dengan pemateri

Visual Journalist Reuters, Willy Kurniawan saat memaparkan materi di Kelas Foto Bercerita, Jumat (14/6). (dok. YouTube IDN Times)

Setelah materi disampaikan, masing-masing kelas membuka sesi tanya jawab bagi para peserta. Satria dan Willy pun memberikan banyak tips and trick mengenai topik yang dibahas.

Di Kelas Wawancara dan Reportase, Satria mengajak para peserta–yang merupakan siswa-siswi sekolah di berbagai penjuru Indonesia–untuk latihan merangkai pertanyaan wawancara menggunakan rumus 5W1H. 

Beberapa peserta tak sungkan mengajukan diri untuk langsung on cam dan menyampaikan gagasannya. 

Sementara pada Kelas Foto Bercerita, para peserta juga antusias bertanya mengenai fotografi jurnalistik kepada Willy. Salah satunya Aurelia, siswi SMAN 1 Gambiran, yang bertanya tentang bagaimana prosedur dan kode etik saat meminta izin kepada subjek foto. 

“Kalau kita ingin lebih dekat dengan narasumber, maka kita harus minta izin. Ngobrol sama subjeknya. Ada istilah, ‘if your pictures are not good enough, you’re not close enough’. Berarti kita harus dekat dan kenal, sehingga subjek yang kita foto nyaman, tidak merasa terganggu,” jawab Willy. 

Nah, itu semua masih sepercik dari keseruan yang ada di mini camp. Buat kamu yang ketinggalan, jangan sedih ya, soalnya kamu bisa tonton ulang siarannya di channel YouTube IDN Times. Yuk, buruan cek, agar kamu bisa jadi pemenang di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore. Let’s go! (WEB)

Editorial Team