Capres Diprediksi Akan Tiru Gaya Merakyat Jokowi, Efektifkah di 2024?

Pemilih 2024 ingin pemimpin siap hadapi tantangan global

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik Fernando Emas mengatakan, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, akan ada banyak politikus yang mengikuti gaya merakyat Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Termasuk tokoh-tokoh yang digadang menjadi bakal calon presiden dan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Sepertinya gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat masih diminati oleh masyarakat Indonesia, sehingga sangat wajar ketika ada bakal calon presiden mencoba meniru gaya kepemimpinan Jokowi," kata dia dalam keterangannya kepada IDN Times, Senin (19/12/2022).

"Sehingga ada yang seolah-olah merakyat dengan harapan para pemilih Jokowi akan menjatuhkan pilihan padanya," sambung dia.

Baca Juga: Bambang Pacul: Relawan Tak Bisa Calonkan Ganjar sebagai Capres

1. Pemilih 2024 menginginkan pemimpin yang bisa hadapi tantangan global

Capres Diprediksi Akan Tiru Gaya Merakyat Jokowi, Efektifkah di 2024?Ilustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Direktur Rumah Politik Indonesia ini menilai, gaya merakyat tersebut tidak terlalu efektif di Pilpres 2024. Dia mengatakan, pada kontestasi politik nanti, bukan hanya gaya kepemimpinan seperti Jokowi yang diinginkan para pemilih, namun memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Namun saya melihat ke depan, bukan hanya gaya kepemimpinan seperti Jokowi yang diinginkan oleh para pemilih, tetapi memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan global berkaitan dengan keamanan dan ekonomi," ucap dia.

Baca Juga: Cak Imin Bagi-Bagi Hadiah di Malang demi Gaet Suara Jadi Capres 2024

2. Rakyat tak cuma butuh pemimpin yang merakyat

Capres Diprediksi Akan Tiru Gaya Merakyat Jokowi, Efektifkah di 2024?Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada para calon pemimpin untuk tidak hanya sekadar menampilkan kesederhanaan dan merakyat seperti Jokowi.

Kedepan rakyat tidak hanya butuh pemimpin yang hanya dekat dan merakyat. Namun memiliki kemampuan bekerja, serta memiliki visi dan misi untuk rakyat bukan untuk kepentingan konglomerat.

"Jadi saran saya kepada siapa pun yang berminat akan menjadi capres 2024 yang akan datang, jangan hanya jualan kepemimpinan mirip Jokowi atau seolah-olah merakyat, namun perlu ditunjukkan memang memiliki kepemimpinan yang kuat dan akan mampu membawa Indonesia akan lebih baik ke depan," tutur dia.

Baca Juga: Tokoh PPP Doakan Mahfud MD Jadi Capres di Pemilu 2024 

3. Potensi perpecahan masih ada di depan mata

Capres Diprediksi Akan Tiru Gaya Merakyat Jokowi, Efektifkah di 2024?Warga melintas di depan mural bertema keberagaman agama di Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, pada 10 Desember 2019. Mural tersebut sebagai media edukasi kepada masyarakat tentang nilai toleransi keberagaman di Indonesia serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Lebih lanjut Fernando menuturkan, tantangan bangsa Indonesia di masa mendatang cukup kompleks, terutama potensi perpecahan akibat politik suku, agama, dan ras.

"Tantangan dalam negeri pada masa yang akan datang semakin banyak dan semakin berat, seperti persoalan pluralisme, toleransi dan kebebasan beragama yang juga sangat penting, karena akan mengancam kedaulatan negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," imbuh dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya