Gegara Piala Dunia, Ganjar Terancam Tak Diendorse Jokowi di Pilpres

Ganjar salah satu tokoh yang tolak timnas Israel

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai Presiden Joko "Jokowi" Widodo berpotensi batal mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Arifki menjelaskan, hal tersebut imbas dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Diketahui, Ganjar merupakan salah satu politikus dan gubernur yang menyatakan menolak kedatangan timnas Israel di Indonesia.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, PDIP: Kami Sesalkan dan Sedih

1. Sikap Ganjar perlihatkan posisi yang berbeda dengan Jokowi

Gegara Piala Dunia, Ganjar Terancam Tak Diendorse Jokowi di PilpresGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kompak mengenakan kemeja PGRI bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada peringatan Hari Guru 2022. (www.instagram.com/@ganjar_pranowo)

Arifki menilai, sikap politik Ganjar yang berbeda dengan Jokowi soal Timnas Israel memperlihatkan Ganjar berada pada posisi yang berbeda. Perbedaan pendapat ini bisa saja berdampak terhadap dukungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo terhadap Ganjar di Pilpres 2024.

"Kejadian ini mungkin saja menyebabkan Ganjar untuk dikaji lagi sebagai harapan penerus Jokowi. Jokowi berkemungkinan mengalihkan dukungan terhadap figur lain yang tergolong sebagai orang presiden. Ya, ada Prabowo, Airlangga, atau figur lain," kata Arifki dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Ganjar Ngaku Kecewa Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

2. Elektoral Ganjar di 2024 akan anjlok

Gegara Piala Dunia, Ganjar Terancam Tak Diendorse Jokowi di PilpresGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wasesa)

Di sisi lain, Arifki menilai, batalnya piala dunia U-20 di Indonesia sulit dilepaskan dari politik, karena sebelum FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah juga didukung adanya perbedaan pendapat antara pemerintah dengan beberapa pihak.

Arifki menjelaskan, elektoral Ganjar sebagai capres potensial di 2024 akan menurun imbas dari sikap politiknya terhadap timnas Israel. Meski demikian, dia tak memungkiri, pernyataan Ganjar tidak salah, namun akan berpengaruh pada segmentasi masyarakat, khususnya pecinta sepak bola.

"Pernyataanya yang ikut menolak timnas Israel dengan berdampak dibatalkannya Indonesia tentu berpengaruh secara elektoral," kata dia.

"Ganjar menolak itu tidak salah, tetapi dengan dibatalkannya Piala Dunia tentu banyak pemilih muda penyuka bola yang menganggap Ganjar ikut bagian dari pembatalan ini," sambung Arifki.

Baca Juga: Hokky Caraka Sindir Ganjar Usai Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

3. Sikap Ganjar pengaruhi dukungan generasi muda

Gegara Piala Dunia, Ganjar Terancam Tak Diendorse Jokowi di PilpresGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Forkopimda tahun 2023 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor pada hari ini, Selasa (17/1/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Arifki menegaskan, Ganjar jika dilihat dari semangat ideologi dan sikap politik Indonesia terhadap Israel sudah benar. 

Namun, kelompok anak muda yang tergolong milenial dan Gen Z tentu tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Sebaliknya, sikap Ganjar itu akan mengakibatkan generasi muda sebagai mayoritas pemilih di 2024 antipati.

"Jika kita ikuti percakapan di media sosial Ganjar sendiri, netizen ikut menyalahkan Ganjar atas kegagalan Indonesia sebagai tuan rumah," imbuh dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya