Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, PDIP: Itu Panggilan Kesayangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, buka suara terkait pidato Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang mengaku sering dipanggil Pak Lurah.
Hal tersebut disampaikan Said di sela-sela sidang Tahunan MPR RI 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga: Tak Terima Disebut Pak Lurah, Jokowi: Saya Presiden RI
1. Pak Lurah merupakan panggilan kesayangan
Dia menjelaskan, panggilan 'Pak Lurah' sebagai bentuk kecintaan publik terhadap sosok Jokowi. Dalam berbagai hasil survei, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi juga tinggi.
Oleh sebabnya, kata Said, panggilan tersebut merupakan panggilan kesayangan.
"Pak Lurah, Pak Lurah itu menunjukkan kecintaan. Karena Presiden kita itu punya public trust yang tinggi, luar biasa, sehingga di antara elite kalau nyebut Pak Lurah, Pak Lurah kan panggilan kesayangan. Itu panggilan kesayangan," ucap dia.
2. Panggilan yang biasa disebut jajaran elite parpol
Said mengatakan, sebenarnya panggilan itu berkembang di elite partai politik (parpol).
"Ya, itu kan (panggilan Pak Lurah) sebenarnya memang di antara elite," kata dia.
3. Pernyataan Jokowi mengagetkan
Said juga menuturkan, pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi untuk menunjukkan posisinya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI).
"Kalau klarifikasinya dahsyat, itu menunjukkan kalau Bapak Presiden tetap berdiri kokoh sebagai presiden. Dia tidak ikut-ikut langgam partai politik karena sadar betul sebagaimana disampaikan Bapak Presiden, clear, 'saya ini Presiden Republik Indonesia, bukan ketua umum partai'. Itu mengagetkan kita semua," imbuh dia.
Baca Juga: Soal Ejekan Plonga-plongo, Jokowi: Gak Apa, Saya Terima Saja