Kritisi Visi Polri Presisi, Jokowi: Jangan Ngejelimet, Sederhanakan!

Penyederhanaan visi Polri memudahkan pemahaman jajaran bawah

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengkritisi visi Polri Presisi yang digaungkan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jokowi meminta agar visi tersebut tidak terlalu rumit.

Diketahui, visi Presisi berarti, prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Jokowi mengimbau supaya visi Polri disederhanakan sehingga mampu dipahami seluruh anggota jajaran bawah.

"Visi presisi Kapolri saya minta jangan ngejelimet! Tplong disederhanakan sehingga yang di bawah mengerti apa yang harus dijalankan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa Eks Wakapolda Lampung, Pernah Touring Pake Harley

1. Jokowi usul visi Polri disederhanakan berkenaan dengan pelindung hingga pelayan masyarakat

Kritisi Visi Polri Presisi, Jokowi: Jangan Ngejelimet, Sederhanakan!Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi menyarankan, visi Presisi Polri perlu disederhanakan maknanya dengan pesan bahwa kepolisian melindungi, mengayomi, hingga melayani masyarakat.

"Apa sih yang harus disederhanakan? Itu yang Polri selalu sampaikan sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat. Intinya ke sana, presisinya jelaskan secara sederhana sehingga gampang ditangkap oleh anggota di bawah itu," ujar dia.

Baca Juga: Jokowi Menyangkal Pembangunan KCJB Program Bantuan Dari China?

2. Jokowi minta Polri tunjukkan soliditas jelang Pemilu 2024

Kritisi Visi Polri Presisi, Jokowi: Jangan Ngejelimet, Sederhanakan!(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga meminta kepada aparat kepolisian untuk menunjukkan soliditas institusi Polri jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Tahapan Pemilu 2024 sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2022, yakni sejumlah partai politik (parpol) mendaftar ke KPU RI sebagai calon peserta Pemilu 2024.

"Hati-hati ini sudah masuk tahun politik. Jadi harus ditunjukkan solidaritas di internal Polri," kata Jokowi.

Setelah memastikan internal institusi Polri kompak, Jokowi juga mengimbau supaya Polri menjaga sinergitas dengan TNI.

"(Soliditas Polri) rampung, kemudian solidaritas Polri dan TNI," ujar Jokowi.

Baca Juga: Anggota DPR Yakin Jokowi Tak Akan Ganti Listyo karena Kondisi Internal

3. Jokowi soroti gaya hidup mewah polisi

Kritisi Visi Polri Presisi, Jokowi: Jangan Ngejelimet, Sederhanakan!Dok. IDN Times/bt

Lebih lanjut, Jokowi mengkritik gaya hidup mewah aparat kepolisian. Dia menilai, gaya hidup mewah itu menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.

Jokowi mengimbau para pejabat tinggi Polri untuk memiliki kepekaan mengenai kondisi ekonomi yang terjadi saat ini. Terlebih ekonomi global saat ini sedang dilanda krisis pasca pandemik COVID-19.

"Ini yang semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama semua harus tahu bahwa keadaan ini harus mengerti sehingga memiliki sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati!" kata Jokowi.

"Oleh sebab itu saya ingatkan masalah gaya hidup, jangan sampai di situasi yang sulit ada letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi sehingga saya ingatkan yang namanya Kapolres, Kapolda, pejabat utama, pejabat tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," sambung dia.

Jokowi menekankan supaya anggota Polri tidak memamerkan kemewahan dengan tujuan agar terlihat gagah di hadapan publik.

"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil atau motor gede yang bagus, hati-hati! Saya ingatkan, hati-hati!" ujar dia.

Baca Juga: Polri Tangkap Bambang Tri Mulyono, Penggugat Ijazah Presiden Jokowi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya