Projo Heran PDIP Kalah Pilpres Tapi Jokowi yang Kena Omel

PDIP harusnya introspeksi

Jakarta, IDN Times - Relawan Pro Jokowi (Projo) mengkritisi sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang terus menyerang Presiden Joko "Jokowi" Widodo usai Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah dalam Pilpres 2024.

Bendahara Umum DPP PROJO Panel Barus pun menyayangkan sejumlah petinggi PDIP bahkan sampai menyinggung pribadi Jokowi. 

“Ini kan gara-gara PDIP kalah Pilpres kemarin lalu Pak Jokowi disalahkan atas kekalahan itu. Bahkan Pak Jokowi didiskreditkan,” kata Panel dalam keterangannya, Sabtu (4/5/2024).

1. Projo minta PDIP introspeksi

Projo Heran PDIP Kalah Pilpres Tapi Jokowi yang Kena OmelKonferensi pers Relawan Pro Jokowi (Projo) jelang menggelar rapat kerja nasional (rakernas) VI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dia menjelaskan bahwa pihak yang kalah tentu kecewa. Namun jangan persoalan ditimpakan kepada pihak lain.

Pilpres 2024 diselenggarakan dengan transparan, dan para kontestan sudah lama melakukan persiapan. Rakyat pada ujungnya yang memilih sesuai persepsi serta hati nuraninya.

Panel menilai lebih baik jika pihak yang kalah introspeksi dan melakukan evaluasi internal, daripada sibuk menyalahkan pihak lain. Rakyat memerlukan contoh kedewasaan dari para tokoh atau partai politik. 

“Mungkin kalau jagoannnya PDIP yang menang, beda cerita ya," ujar Panel. 

Baca Juga: Jokowi Dukung Wacana Prabowo Buat Presidential Club

2. Projo soroti para kontestan sudah akur pasca pilpres

Projo Heran PDIP Kalah Pilpres Tapi Jokowi yang Kena OmelKonferensi pers Relawan Pro Jokowi (Projo) jelang menggelar rapat kerja nasional (rakernas) VI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Projo juga menyinggung pernyataan yang menyebut Jokowi akan dikucilkan akibat telah mbalelo atau memberontak terhadap PDIP. 

Panel menjelaskan kemarahan sejumlah elite PDIP atas kekalahan dalam Pilpres 2024 juga muncul berupa gugatan hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan gugatan PTUN.

“Rakyat pemilih sudah beraktifitas seperti biasa. Para kontestan pemilu sudah bersatu, berpelukan. Sekarang waktunya bekerjasama, jangan diganggu dengan kemarahan dan sumpah-serapah,” imbuh Panel.

3. Projo sampaikan imajinasi ke Jokowi, jadi ketum parpol usai pensiun

Projo Heran PDIP Kalah Pilpres Tapi Jokowi yang Kena OmelPresiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Terpisah, Panel sempat menyampaikan imajinasi kelak Jokowi menjadi ketua umum partai politik usai melepas jabatannya pada Oktober 2024 mendatang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai sebagai tokoh nasional dan dianggap layak memimpin partai politik.

Panel mengaku sempat mendiskusikan imajinasinya itu langsung saat bertemu dengan Jokowi.

Dalam diskusi dengan Jokowi, Panel menyampaikan peluang jadi pimpinan parpol. Sebab, Jokowi punya daya tarik secara politik maupun gagasan dalam memimpin bangsa.

Tingkat penerimaan masyarakat terhadap Jokowi juga masih terbilang tinggi hingga saat ini.

"Kita ngomong sama Pak Jokowi, 'pak masa ini posisi bapak ini kan aset politik, aset bangsa. Lalu yang kedua approval rating bapak masih tinggi banget pak'," kata Panel saat dihubungi IDN Times, Selasa (30/4/2024).

Di samping itu, Jokowi punya nilai tambah untuk parpol mendongkrak elektoral dalam kontestasi politik.

Menurut Panel, Jokowi pensiun di usianya yang terbilang muda dan ideal untuk menjadi pimpinan parpol.

"Ketiga, bapak (Jokowi) pasti akan memberikan nilai tambah bagi organisasi atau parpol yang bapak ikuti, memberikan intensif elektoral. Lalu yang keempat, bapak juga masih sangat muda, baru 63 tahun besok pas pensiun. Bapak juga memberikan warna dan gaya baru dalam politik nasional. Dengan relawan, dengan gaya kepemimpinan yang tidak berjarak dengan rakyat," ujar Panel menirukan pembicaraan yang disampaikan ke Jokowi.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya