Sistem Politik Dinasti Bisa Bawa Keuntungan bagi Masyarakat?

Setiap sistem punya kelebihan dan kekurangan

Jakarta, IDN Times - Peneliti Ekonomi Politik dan Pengembangan Wilayah, Hendrawan Saragi menilai bahwa sistem politik dinasti tak selalu dimaknai buruk. Menurut Hendrawan, politik dinasti juga punya kelebihan bagi masyarakat.

Oleh sebabnya Hendrawan mengajak agar berembusnya isu dinasti politik jelang Pilpres 2024 tidak perlu disikapi dengan berlebihan. Mengingat setiap sistem pemerintahan punya kelebihan dan kekurangan.

1. Sistem dinasti dalam kerajaan punya sisi positif

Sistem Politik Dinasti Bisa Bawa Keuntungan bagi Masyarakat?ilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

Dia mengatakan bahwa sistem dinasti politik tidak hanya dilihat dari segi negatif belaka. Hendrawan menyebut, politik dinasti juga bisa membawa hal positif bagi masyarakat.

"Dinasti politik tidak selalu buruk namun memberikan keuntungan bagi masyarakat," kata dia dalam keterangan kepada IDN Times, Selasa (28/11/2023).

Hendrawan lantas memberikan contoh sistem monarki, di mana seorang raja yang memiliki kekuasaan secara absolut akan mengelola negara dengan baik untuk jangka panjang.

Seperti misalnya dalam soal ekonomi, penguasa dalam sistem monarki akan menghindari hal-hal yang dapat merugikan generasi penerus, seperti menaikkan pajak.

"Menaikkan pajak akan menurunkan produktivitas rakyat dalam jangka panjang sehingga akan dihindari sampai batas tertentu. Dan ada kemungkinan bahwa keturunannya di generasi berikutnya harus bertanggung jawab atas utang yang ditanggung oleh ayah atau ibu mereka sendiri," ucap dia.

Baca Juga: Gibran Jadi Cawapres Dinilai Bukan soal Dinasti, Ada Moral Dilanggar

2. Sistem presidensial cenderung mengesampingkan tanggung jawab

Sistem Politik Dinasti Bisa Bawa Keuntungan bagi Masyarakat?ilustrasi Kerajaan Araucania dan Patagonia (americasquarterly.org)

Hal tersebut berbeda dengan sistem presidensial yang menjabat lima tahunan. Hendrawan menilai, jabatan itu justru berpotensi mengesampingkan tanggung jawab secara pribadi atas pelunasan utang yang telah diciptakannya.

"Ada kecenderungan negara demokratis untuk memiliki utang jauh lebih besar dibandingkan dengan negara-negara yang menganut monarki," tutur dia.

Baca Juga: Survei Indikator Sebut 47,6 Persen Masyarakat Khawatir Politik Dinasti

3. Beban atas konsekuensi kebijakan sistem presidensial ditanggung pemimpin selanjutnya

Sistem Politik Dinasti Bisa Bawa Keuntungan bagi Masyarakat?Ilustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Di sisi lain, dalam pemerintahan demokratis juga cenderung menyukai inflasi karena dengan mencetak uang yang banyak, mereka bisa semakin kaya.

Lebih menguntungkannya lagi, di masa mendatang pemimpin di sistem presidensial tidak ada lagi di posisi pemerintahan. Sehingga beban atas konsekuensi tersebut bukan menjadi tanggungjawabnya.

"Sebagai contoh, Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas pada September 2023 sebesar Rp8.440 triliun, tumbuh 6 persen dari September 2022 yaitu Rp7.962,7 triliun. Di bulan Juli 2022 sebesar Rp7.846,5 triliun dari Rp5.937,5 triliun di bulan Juli 2019," ujar dia.

Pendapat tersebut sekaligus menjawab pertanyaan yang muncul di microsite Gen Z Memilih.

"Sistem politik dinasti buruk gak sih? #genzmemilih," tanya pembaca kepada IDN Times.

Pertanyaan tersebut diajukan pembaca kepada redaksi IDN Times melalui platform pemilu dan politik #GenZMemilih.

IDN Times sebagai media yang menargetkan milenial dan Gen Z, punya peran dan tanggung jawab memberikan edukasi serta literasi soal politik dan Pemilu 2024 kepada Gen Z dan milenial.

Apalagi, IDN Media dipercaya sudah menjadi media partner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menandatangani MoU pada Oktober 2022.

Melalui microsite khusus dan program talkshow series Gen Z Memilih, IDN Times berupaya memberikan edukasi dan literasi, yang diharapkan bisa menjadi panduan bagi Gen Z dan milenial jelang pemilu.

Gen Z dan milenial bisa bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan di microsite Gen Z Memilih, seputar pemilu atau politik. Nah, menariknya, setiap pertanyaan terbaik dengan vote tertinggi akan mendapatkan hadiah berupa poin yang dapat ditukarkan dengan uang tunai ratusan ribu rupiah.

Talkshow series Gen Z Memilih berlangsung setiap Rabu, mulai Februari hingga Desember 2023, dengan menghadirkan pembicara-pembicara kompeten dan wakil Gen Z. Selain itu, IDN Times juga bekerja sama dengan sejumlah kampus.

Buat kalian yang akan mengirimkan pertanyaan, caranya gampang banget. Berikut tata cara mengajukan pertanyaan di #GenZMemilih:

- Buka situs IDN Times atau buka link ini https://tanyajawab.idntimes.com/
- Pilih kanal Tanya Jawab, dan pilih fitur "Lainnya"
- Masukan pertanyaan dan sertakan hastag #GenZMemilih.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya