Suara PPP Anjlok di Pemilu 2024, Mardiono Dinilai Gagal Pimpin Partai

PPP kemungkinan besar tak lolos ambang batas parlemen

Intinya Sih...

  • Sejumlah kader PPP mendesak Plt Ketua Umum Mardiono mundur.
  • Kepemimpinan Mardiono dianggap memperburuk nasib PPP setelah gagal lolos ambang batas parlemen.
  • FKKB menyoroti kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 dan desak DPP PPP gelar Muktamar Luar Biasa.

Jakarta, IDN Times - Sejumlah kader Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengatasnamakan Front Kader Kabah Bersatu (FKKB) mendorong agar Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mundur.

Koordinator Pergerakan FKKB, Muchbari menuturkan, permintaan itu imbas buruknya pengelolaan internal partai di bawah kepemimpinan Mardiono.

Baca Juga: Mardiono Ucapkan Terima Kasih Kepada Pemilih PPP pada Pemilu 2024

1. Mardiono dianggap gagal memimpin PPP

Suara PPP Anjlok di Pemilu 2024, Mardiono Dinilai Gagal Pimpin PartaiPlt Ketua Umum PPP Mardiono dalam sesi jumpa pers. (Dok. PPP)

Muchbari menyampaikan, kepemimpinan Mardiono yang menggantikan Ketum PPP sebelumnya, Suharso Monoarfa, justru membawa nasib PPP semakin memburuk.

Padahal, banyak kader PPP berharap partai berlambang kakbah itu bangkit dari keterpurukan di Pemilu 2019. Bukannya membaik, PPP kini gagal lolos ambang batas parlemen.

"Memang kepemimpinan Pak Mardiono sekarang ini PPP sangat-sangat menurun. Pada saat 2019, pada saat turbulensi yang begitu tinggi menghantam PPP, PPP masih bisa bertahan dengan 19 kursi. Itu turbulensinya sudah cukup tinggi banget," kata dia kepada awak media dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2024).

"Pada saat ini yang kami memperkirakan PPP akan bangkit kembali dengan kepemimpinan Pak Mardiono, ternyata malah sebaliknya, kita tidak mampu lolos dalam parliamenteray threshold. Kegagalannya, tidak ada kemampuan Pak Mardiono dalam me-manage partai," sambungnya.

Baca Juga: Gugatan PHPU Pileg Gak Ngefek Suara, PPP Cari Jalan Lain Lolos Senayan

2. Belum muncul figur calon ketum yang kuat

Suara PPP Anjlok di Pemilu 2024, Mardiono Dinilai Gagal Pimpin PartaiKonferensi pers pernyataan sikap Front Kader Kabah Bersatu (FKKB) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Mantan Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu mengaku belum ada figur kuat yang akan mengisi jabatan Ketum PPP. Menurutnya, penjaringan nama calon ketua umum itu harus dibahas dalam Muktamar PPP.

"Masalah figur yang kami berharap, tapi sampai skrg belum ketemu figur, itu yg bisa menentukan walaupun kita bisa sebut tapi kita gak bisa apa-apa. Karena yang menentukan nanti dari muktamar, itu baru akan muncul figurnya yang memang pantas memimpin PPP," ungkap Muchbari.

Baca Juga: KPU Sebut Upaya PPP ke DPR Kandas karena Banyak Gugatan di MK Ditolak

3. Raihan suara terburuk dalam sejarah PPP

Suara PPP Anjlok di Pemilu 2024, Mardiono Dinilai Gagal Pimpin PartaiPlt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono ketika memberikan keterangan pers pada Rabu, 22 Mei 2024. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Ketua FKKB, Ichwan Zayadi menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas hasil yang diperoleh PPP dalam Pemilu 2024. Ia juga menyoroti Putusan MK yang menolak berbagai gugatan PPP, sehingga berimplikasi terhadap perolehan suara nasional kurang dari empat persen.

Dengan demikian, PPP kemungkinan besar tidak lolos parliamentary threshold DPR. Ia menilai era kepemimpinan Mardiono jadi yang terburuk sepanjang sejarah berdirinya PPP.

FKKB juga mendesak DPP PPP segera menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk membentuk kepengurusan yang lebih sehat dan efektif.

"Perolehan suara PPP dalam Pemilu 2024 ini adalah yg terburuk karena untuk kali pertama dalam sejarah PPP tidak lolos parliamentary threshold di DPR RI sejak berdiri pada 5 Januari 1973," ujar mantan Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta tersebut.

Baca Juga: Suara PPP Anjlok, Front Kader Kabah Bersatu Minta Mardiono Mundur

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya