TKN Klaim Ada Orang Toxic Berupaya Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Harus belajar dari pengalaman pemerintahan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Silfester Matutina, tidak memungkiri adanya individu bermasalah dan berupaya masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal tersebut disampaikan Silfester menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengimbau kepada Prabowo jangan sampai membawa orang 'toxic' ke kabinetnya nanti.

"Saya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional sering berdiskusi dengan teman-teman di TKN, termasuk teman-teman partai, teman-teman di relawan bahwa memang ada beberapa pihak yang sebenarnya termasuk orang-orang bermasalah, toxic, menjadi benalu, tapi mereka bermanufer. Nantinya ingin jabatanlah di kabinet Pak Prabowo-Gibran, itu sih ada sih," kata dia dalam keterangannya, dikutip Senin (6/5/2024).

Baca Juga: Luhut Wanti-wanti Prabowo: Jangan Bawa Masuk Orang Toxic ke Kabinet

1. Figur di pemerintahan harus punya pandangan sama

TKN Klaim Ada Orang Toxic Berupaya Masuk Kabinet Prabowo-GibranWakil Ketua TKN sekaligus Ketua Umum relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina (dok. istimewa)

Silfester menilai, pesan yang disampaikan Luhut itu sangat baik untuk pemerintahan mendatang. Menurutnya, pemerintahan baru mempunyai tantangan yang sangat berat karena berhadapan dengan pihak yang bermasalah, seperti dari kalangan pengusaha, politikus, hingga ancaman pihak asing.

Nama-nama yang masuk pemerintahan Prabowo-Gibran nanti diharapkan mereka yang mempunyai visi dan pandangan yang sama.

"Ada pengusaha hitam, politisi jahat, termasuk ketua umum partai atau yang punya partai. Termasuk dari luar negeri ya atau negara asing. Yang harus kita waspadai situasi geopolitik saat ini kan tidak menentu dan punya banyak tantangan. Untuk itu, dibutuhkan satu visi, satu hati dengan Pak Prabowo-Gibran," ungkap Silfester.

Baca Juga: Kandasnya Hubungan Jokowi dan PDIP Usai Pilpres 

2. Belajar dari pemerintahan Jokowi, ada menteri yang jadi benalu dan penjilat

TKN Klaim Ada Orang Toxic Berupaya Masuk Kabinet Prabowo-GibranPresiden Jokowi Sapa Warga di Kawasan CFD Bundaran HI di Minggu Pagi (5/5/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Ketua Umum relawan pendukung Jokowi Solidaritas Merah Putih (Solmet) ini juga menyinggung sejumlah menteri yang justru jadi penjilat dan benalu di pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Keberadaan mereka hanya jadi penghambat dan merusak citra Jokowi.

Sehingga, kata Silfester, Prabowo-Gibran harus belajar dari pengalaman tersebut.

"Mereka ini merusak citra presiden dan hanya menjadi benalu. Jadi memang apa yang dikatakan Pak Luhut adalah dari pengalaman beliau dan memang kita tahu lah bahwa itu ada, bukan Pak Luhut berimajinasi atau mengarang-arang," tuturnya.

"Sebagai menteri senior di Kabinet Presiden Jokowi, Pak Luhut mengalami itu dan kami pun sebagai pendukung Pak Jokowi tahu bahwa itu memang ada menteri-menteri yang hanya menjadi benalu atau yang menjadi hanya penjilat," sambung Silfester.

3. Belum bisa dibuktikan mengarah kepada Anies

TKN Klaim Ada Orang Toxic Berupaya Masuk Kabinet Prabowo-GibranAnies Baswedan, Muhaimin Iskandar ketika mendampingi Prabowo Subianto di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). (www.instagram.com@/aniesbaswedan)

Lebih lanjut, Silfester mengaku orang yang dimaksud toxic tersebut belum bisa dibuktikan mengarah kepada sosok mantan capres nomor urut satu pada Pilpres 2024, Anies Baswedan.

"Saya belum bisa ya buktikan bahwa Pak Anies. Belum bisa. Tapi kayak di pemerintahan Pak Jokowi kan ada, gitu loh. Di situ dulu Pak Anies, di pemerintahan Pak Jokowi, orang-orang partainya, menteri-menterinya membangkang. Bahkan melakukan hal-hal yang bertolak belakang dengan kebijakan dari Pak Jokowi," imbuhnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya