Tolak Harga BBM Naik, Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi Negara

Mogok kerja bakal dilakukan oleh lima juta buruh

Jakarta, IDN Times - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengancam bakal menggelar aksi mogok kerja nasional hingga melumpuhkan ekonomi negara apabila tuntutan soal kenaikan harga BBM dan upah minum tidak didengar pemerintah.

Oleh sebab itu, pihaknya memastikan akan terus menggelar aksi unjuk rasa hingga Desember 2022 mendatang.

"Kami akan melawan terus dengan aksi pada akhir November atau awal Desember bila pemerintah tetap tidak menurunkan BBM, omnibus law tetap disahkan, upah tidak naik, (maka) mogok nasional, stop produksi! Lima juta buruh akan bergabung di dalam aksi ini," kata Said Iqbal ketika menghadiri demo buruh di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

"Stop produksi, keluar dari pabrik, lumpuh ekonomi," sambung dia.

Baca Juga: Elite Gerindra: Prabowo Jadi Cawapres Puan, Mimpi Kali Dia!

1. Mogok kerja nasional pernah dilakukan tahun 2012

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi NegaraDemo buruh tolak kenaikan harga BBM di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Said Iqbal mengatakan, mogok kerja nasional bukan tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, pada 2012 lalu, sebanyak tiga juta buruh di Indonesia juga pernah melakukan mogok kerja hingga disorot dunia internasional.

"Kami pernah mogok nasional tahun 2012, tiga juta buruh! CNN internasional dan Al Jazeera memberitakan itu dan kawan-kawan media nasional semua memberitakan itu," ujar dia.

Baca Juga: Demo Buruh Tolak Harga BBM Naik, Jokowi Tak Terjadwal Temui Massa

2. Buruh sindir tangisan Puan kala harga BBM naik era SBY

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi NegaraDemo buruh tolak kenaikan harga BBM (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dalam demo buruh tersebut, salah satu orator aksi yang merupakan Koordinator SPSI Bekasi, Guntoro, mengingatkan kembali momen lawas Ketua DPR, Puan Maharani, yang sempat menangis lantaran kenaikan BBM.

Saat itu Puan yang masih menjabat sebagai anggota Fraksi PDIP, menangis dalam ruang paripurna DPR RI karena memprotes kenaikan harga BBM. Tangisan itu juga dilakukan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan sejumlah kadernya.

"Kita tahu semua bahwa dulu zaman SBY, semua kader PDIP, khususnya Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan BBM," ujar Guntoro di depan gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.

Baca Juga: BBM Naik, Ini Daftar Mobil dan Motor Dilarang Pakai Pertalite

3. Buruh minta Jokowi mengundurkan diri

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Ancam Lumpuhkan Ekonomi NegaraPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Tak hanya itu, Guntoro juga menilai adanya kenaikan harga BBM menunjukkan bahwa Jokowi tidak bisa memimpin bangsa Indonesia dengan baik. 

"Kalau memang sudah tidak mampu untuk memimpin negeri yang kaya raya ini, ya mending resign aja," kata Guntoro.

Guntoro menuturkan, Jokowi sudah tidak berpihak kepada rakyat. Sebaliknya, kebijakan yang dibuat justru menambah beban rakyat.

"Kalau pimpinan republik ini tidak berpihak kepada rakyat, menambah beban untuk rakyat, apalagi yang harus dilakukan selain resign? Kalau udah gak mampu ya resign aja, daripada menambah beban rakyat," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Tambah Beban Rakyat, Buruh: Mending Resign Aja!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya