Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menjelaskan maksud pernyataan kontroversinya yang sempat menyebut bahwa peristiwa 1998 bukan pelanggaran HAM berat.
Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengaku dirinya tidak mendengarkan secara jelas pernyataan dari awak media. Sehingga terjadi kesalahpahaman.
"Saya sudah menjawab kemarin itu karena memang kurang jelas apa yang ditanyakan begitu ya. Kan orangnya (jurnalis yang bertanya) sambil di bawah ngomong, jadi gak begitu jelas apa yang ditanyakan. Apakah terkait masalah genocide atau kah ethnic cleansing. Kalau memang dua poin itu yang ditanyakan, memang tidak terjadi pada waktu 1998," kata Yusril kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).