Jakarta, IDN Times – Ratusan mahasiswa Universitas Trisakti berkumpul di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir pada Sabtu (12/5) siang. Mereka berziarah ke 2 makam korban tragedi Trisakti 1998 yakni Elang Mulia Lesmana dan Heri Hertanto.
Mereka membawa bunga dan air mawar untuk menyekar makam keduanya secara bergantian melalui perwakilan mahasiswa. Mereka juga membawa bendera kampus dan sebuah spanduk bertuliskan ‘Peringatan Reformasi #20th Tanpa Bukti’.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan menyelesaikan kasus penembakan 4 mahasiswa Trisakti ini saat akan maju Pilpres 2014. Namun hingga saat ini, kasus ini juga belum dituntaskan.
“Kami minta Jokowi tuntaskan kasus hukum ini sesuai janji politik. Katanya ingin menuntaskan tragedi 12 Mei. Ya cepat dituntaskan,” tuntut koordinator lapangan ziarah kubur ini, Choirul Umam, di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (12/5).
Mahasiswa Trisakti lainnya yakni Fahmi merasa kecewa karena usaha mahasiswa Trisakti mengirim surat ke Jokowi tidak digubris.
“Kami pernah layangkan surat ke Istana Negara tapi tidak digubris karena Presiden sedang di luar,” ucapnya.
Demi menuntaskan kasus ini, Umam meminta Jokowi merombak kabinetnya, salah satunya adalah mengganti Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Nama Wiranto kerap disebut terlibat dan menjadi dalang dibalik penembakan 4 mahasiswa tersebut.
“Tolong untuk di reshuffle Wiranto itu,” ujar Umam.
Langkah lainnya yang dilakukan adalah melakukan konsolidasi dan audiensi dengan berbagai pihak.
“Kita banyak melakukan audiensi dengan pemerintah sehingga kasus ini harus diselesaikan. Jadi 20 tahun reformasi masih akan menggantung atau tidak tapi teman-teman akan tetap berjuang, memperjuangkan kasus HAM pada tahun itu,” jelas Fahmi.
Fahmi juga mengatakan para mahasiswa Trisakti akan melakukan aksi ke Istana Negara dengan long march dari kampus mereka pada 14 dan 21 Mei.
“Dengan teman-teman Universitas Trisakti terutama yang menyelenggarakan aksi tanggal 14 dan 21 Mei nantinya. Kami akan melakukan tuntutan ke Istana,” pungkasnya.