Madiun, IDN Times - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi siswa SD dan SMP di Kabupaten Madiun yang direncanakan pada Senin (4/1/2021) berpotensi tertunda. Sebab, hingga Sabtu (26/12/2020), seluruh kecamatan dinyatakan berstatus zona merah COVID-19.
Adapun jumlah kasus konfirmasi yang tercatat sebanyak 342. Dari jumlah itu, 237 pasien di antaranya dinyatakan telah selesai menjalani isolasi, 54 lainnya masih dirawat, dan 29 meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono menyatakan bahwa selain faktor status zona merah, kemungkinan tertundanya sekolah tatap muka karena belum meratanya rapid test di kalangan guru. Padahal, hasil tes cepat itu menjadi salah satu acuan dalam pembelajaran para siswa.
"Baru beberapa sekolah yang mengajukan permohonan rapid test bagi guru. Untuk pembelajaran tetap muka sendiri tidak harus awal tahun karena tergantung hasil rapid test," kata Soelis.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun, Pudji Wahyu Widodo mengatakan bahwa jumlah guru yang diusulkan mengikuti rapid test masal sebanyak 1.746 orang. Mereka bertugas di sejumlah SD dan SMP yang ada di 15 kecamatan.
"Kami masih menunggu jadwal pelaksanaan rapid test," ujar dia.
Menurutnya, permohonan rapid test masal sudah diajukan ke pihak Dinkes sejak beberapa hari lalu. Namun, diakui belum seluruh sekolah melayangkan permintaan tersebut.
"Memang pembelajaran tatap muka rencananya akan dimulai tanggal 4 Januari 2021. Hal ini sesuai kesepakatan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait dengan beberapa instansi lain di luar pemkab," ujar Widodo.