Capaian Ekspor Produk Pertanian Meningkat Tajam Lima Tahun Terakhir

Tahun 2018 angkanya mencapai 41,3 juta ton

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil menggenjot ekspor produk pertanian hingga 26,9 persen dalam periode lima tahun terakhir. Capaian ini tercatat dari volume ekspor tahun 2013 sebesar 33,5 juta ton, meningkat signifikan pada tahun 2018 menjadi 42,5 juta ton.

"Artinya ekspor kita selama lima tahun terakhir berjalan sangat baik," ujar Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan, Ketut Kariyasa, Jumat (7/6).

1. Volume ekspor komoditas produk pertanian meningkat tajam tahun 2018

Capaian Ekspor Produk Pertanian Meningkat Tajam Lima Tahun TerakhirThe Coco Post

Sektor perkebunan merupakan komoditas ekspor yang memiliki posisi cukup sentral. Lebih dari itu, sektor ini juga menjadi andalan ekspor Indonesia seiring meningkatnya konsumsi dan perubahan gaya hidup masyarakat global.

"Karena itu, sampai saat ini membaiknya kinerja ekspor produk pertanian sangat ditentukan oleh ekspor perkebunan yang terus meningkat setiap tahunnya," tegas Kariyasa.

Sebagai catatan, volume ekspor komoditas produk pertanian selama 2013-2018 meningkat rata-rata 5,35 persen per tahun. Ini terlihat dari angka tahun 2013 yang hanya sebesar 32,5 juta ton. Namun angkanya naik tajam menjadi 41,3 juta ton pada tahun 2018.

2. Beberapa komoditas perkebunan yang menunjukkan kontribusi penting

Capaian Ekspor Produk Pertanian Meningkat Tajam Lima Tahun Terakhirunsplash.com/Pablo Merchán Montes

Komoditas yang dimaksud antara lain kelapa sawit, kelapa dalam, kakao, dan karet.  Dalam periode ini, ekspor sawit meningkat 34,12 persen atau rata-rata 6,64 persen per tahun.

"Ekspor sawit pada tahun 2013 hanya sebesar 25,8 juta ton. Tetapi, angkanya meningkat drastis menjadi 34,6 juta ton pada tahun 2018," katanya.

3. Rincian ekspor perkebunan lima tahun terakhir

Capaian Ekspor Produk Pertanian Meningkat Tajam Lima Tahun TerakhirIDN Times/Kementan

Ekspor kelapa meningkat 52,93 persen atau rata-rata 10,01 persen per tahun. Ini terlihat volume ekspor tahun 2013 yang hanya di angka 1,3 juta ton setahun. Namun angka tersebut meningkat tajam pada 2018 menjadi 2,0 juta ton dalam setahun.

Selanjutnya, ekspor kakao juga mengalami peningkatan sebesar 14,11 persen atau rata-rata 3,55 persen per tahun. Angka itu terlihat dari tahun 2013 yang hanya sebesar 333,7 ribu ton menjadi 380,7 juta ton pada tahun 2018.

Demikian juga dengan lalu lintas ekspor karet yang meningkat 4,07 persen atau rata-rata 1,08 persen per tahun. Pada tahun 2013, angkanya ekspor ini hanya 2,70 juta ton per tahun. Namun kondisinya meningkat tajam menjadi 2,8 juta ton setahun.

"Saat ini kita juga terus berupaya memacu ekspor komoditas perkebunan melalui produksi replenting dan bantuan benih berkualitas serta meningkatkan kualitas daya saing untuk memenuhi standar perdagangan yang telah ditetapkan. Kemudian kami juga menerapkan kebijakan regulasi untuk mempermudah proses ekspor," tutup Kariyasa.

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya