KLHK Apresiasi Peran Aktif Masyarakat dalam Pembangunan LHK 

Apresiasi tersebut melalui pemberian penghargaan

Jakarta, IDN Times - KLHK memberikan penghargaan kepada para Pemenang Lomba dan Penerima Apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2019. Lomba dan apresiasi Wana Lestari ini bertujuan meningkatkan motivasi dan peran aktif peserta dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan. 

Para pemenang lomba dan penerima apresiasi dihadirkan ke Jakarta melalui kegiatan Temu Karya Pemenang Lomba dan Penerima Apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2019. Kegiatan Temu Karya itu diselaraskan dengan kegiatan kenegaraan, yaitu rangkaian acara Peringatan HUT ke-74 RI, ‘SDM Unggul Indonesia Maju’.

Para peserta akan mengikuti sidang bersama DPD RI-DPR RI pada 16 Agustus 2019 di Gedung MPR RI dan bagi para teladan terbaik nasional mendapat kesempatan mengikuti Upacara Detik-Detik Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 di Istana Negara.

1. Para penerima penghargaan salah satu bentuk apresiasi pimpinan KLHK

KLHK Apresiasi Peran Aktif Masyarakat dalam Pembangunan LHK IDN Times/Marwan Fitranansya

Bertempat di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Rabu (15/8), kegiatan temu karya secara resmi dibuka Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK, Helmi Basalamah. Hadir pada pembukaan acara tersebut Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Ruandha Agung Sugardiman, Ketua Umum Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO), Eka Widodo Soegiri, para Pejabat Tinggi Pratama lingkup KLHK yang terkait dengan kategori lomba, serta tamu undangan lainnya.

Pada sambutan dan arahannya, Kepala Badan atas nama pimpinan dan segenap jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memberikan apresiasi dan ucapan selamat dan sukses, serta harapan kepada para pemenang lomba dan penerima apresiasi Wana Lestari Tahun 2019 untuk terus berkarya demi kejayaan dan kemakmuran masyarakat. 

"Pemilihan para penerima penghargaan ini adalah salah satu bentuk apresiasi pimpinan KLHK pada perjuangan para champions semua dalam menyukseskan kerja KLHK membangun sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujar Helmi.

2. Masyarakat Desa Criwik membendung kegiatan penambangan ilegal dengan membangun Hutan Rakyat

KLHK Apresiasi Peran Aktif Masyarakat dalam Pembangunan LHK IDN Times/Marwan Fitranansya

Peserta Temu Karya Pemenang Lomba dan Apresiasi Wana Lestari Tahun 2019 yang dihadirkan ke Jakarta sebanyak 45 orang. Pada kesempatan acara temu karya, para teladan tingkat nasional ini berbagi pengalaman dan menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan hal-hal yang melatarbelakangi kiprah dan prestasinya dalam mendukung pembangunan kehutanan di tingkat tapak.

Aris Munandar, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) dari Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, memperoleh kesempatan pertama untuk menyampaikan secara singkat kiprahnya dalam memberdayakan masyarakat di Desa Criwik dan sekitarnya. Aris bercerita bagaimana dia memengaruhi masyarakat Desa Criwik untuk membendung kegiatan penambangan ilegal dengan membangun Hutan Rakyat dengan komoditas Durian Criwik, sehingga menjadi Alas Durian Criwik. 

Aktivitas lainnya ialah menjadikan desa tempat tinggalnya menjadi Desa Jamur Tiram yang mampu membendung arus urbanisasi warga desa dan menjadi entrepreneur Jamur Tiram, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan di sekitarnya, total pendapatan yang dapat dikumpulkan per tahun dari upaya-upayanya bersama masyarakat tersebut mencapai Rp4,5 miliar per tahun.

3. KTH bersama Penyuluh Kehutanan PNS membangun Hutan Rakyat

KLHK Apresiasi Peran Aktif Masyarakat dalam Pembangunan LHK IDN Times/Marwan Fitranansya

Kesempatan kedua, Parno, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Makarti Utama yang berasal dari Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, bercerita bagaimana dirinya bersama anggota kelompok dan Penyuluh Kehutanan PNS membangun Hutan Rakyat mencoba mengubah paradigma pemuda dan ibu-ibu untuk menggali berbagai potensi sumber daya yang ada, sehingga mampu menumbuhkembangkan berbagai kegiatan di bidang kehutanan termasuk usaha produktif, sehingga mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompok dan keluarga. 

Selanjutnya, para teladan lainnya secara bergiliran menyampaikan program-program mereka, mulai Kader Konservasi Alam, Kelompok Pencinta Alam, Pemegang Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm), Pengelola Hutan Desa (HPHD) sharing pengalaman berkaitan dengan kiprah, suka, dan dukanya dalam mendukung kegiatan pembangunan kehutanan di tingkat tapak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya