Rayakan Kesuksesan Hutan Sosial, KLHK Bakal Gelar Festival PeSoNa Besok!

Pelaku hutan sosial akan menunjukkan kisah sukses melalui Festival PeSoNa

Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menggelar Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) pada 27-28 November di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. Tema PeSoNa ke-3 kali ini ialah "Memakmurkan Rakyat Kini dan Nanti". Tema tersebut berangkat dari keberhasilan masyarakat pada perhutanan sosial.

“Sebab festival ini semacam perayaan bahwa hutan sosial telah diterima masyarakat dan banyak champion yang berhasil baik secara ekonomi, sosial, maupun ekologi,” kata Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto pada konferensi pers di Media Centre KLHK, Selasa (26/11).

1. Festival PeSoNa akan menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengelola hutan secara lestari

Rayakan Kesuksesan Hutan Sosial, KLHK Bakal Gelar Festival PeSoNa Besok!IDN Times/Ezri TS

Bambang menambahkan, seperti pada dua Festival PeSoNa sebelumnya, perhelatan kali ini menampilkan ragam hutan sosial dari seluruh Indonesia. Mereka yang akan menampilkan produk hutan sosial dan kisah sukses mengelola hutan sebelum dan setelah mendapatkan legalisasi.

“Dari situ kita akan bisa melihat bagaimana hutan sosial dikelola masyarakat lokal sebagai bukti bahwa masyarakat bisa mengelola hutan secara lestari,” katanya.

2. Banyaknya rangkaian acara dalam Festival PeSoNa kali ini sebagai wujud penghargaan dan apresiasi kepada para pelaku hutan sosial

Rayakan Kesuksesan Hutan Sosial, KLHK Bakal Gelar Festival PeSoNa Besok!IDN Times/Ezri TS

Untuk mendukung kerja-kerja masyarakat tersebut, pemerintah telah melakukan langkah-langkah percepatan kelembagaan hutan sosial yang bertujuan menciptakan pemerataan ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan. Sampai saat ini, program Hutan Sosial telah memberikan akses kelola kepada 777.789 kepala keluarga dengan jumlah izin/hak kelola sebanyak 6.112 SK atau total seluas ± 3,436 juta hektare. 

Untuk mendukung program itu, kata Bambang, kelompok tani mendapatkan pembinaan awal melalui pendampingan penyuluh dalam bidang kelembagaan yang berbadan hukum, tata kelola hutan, dan tata kelola usaha dengan melakukan kegiatan ekonomi produktif melalui hasil usaha bukan kayu, hasil hutan kayu, dan jasa lingkungan wisata dengan membentuk kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS). 

“Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk pendampingan kelembagaan dan Kementerian Pertanian, Kementerian KKP untuk pendampingan teknis produksi agroforestry/silvofishery serta pengembangan produk dengan Himbara dan BUMN,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, hingga 26 November 2019 telah terbentuk 5.208 KUPS yang tersebar di 33 provinsi dengan kategori tahap awal (blue) sebesar 3.441 (66,07%), tahap moderat (silver) sebesar 1.286 (24,69%), tahap maju (gold) sebesar 433 (8,31%), dan tahap mandiri (platinum) sebesar 48 (0,92%).

Keberhasilan tersebut akan ditunjukkan KLHK dengan menggelar Festival PeSoNa sebagai wadah bagi pelaku Hutan Sosial menunjukkan kisah sukses mereka. Hal itu sebagai apresiasi kepada para pihak yang mendukung Hutan Sosial, sarana tukar menukar informasi antarmasyarakat dan milenial, pemerintah, pelaku hutan sosial, swasta dan akademisi, serta sebagai ajang promosi produk-produk unggulan perhutanan sosial. Banyaknya rangkaian acara dalam Festival PeSoNa kali ini pun sebagai wujud penghargaan dan apresiasi kepada para pelaku hutan sosial tersebut.

3. Beberapa rangkaian acara dalam Festival PeSoNa yang sayang untuk dilewatkan!

Rayakan Kesuksesan Hutan Sosial, KLHK Bakal Gelar Festival PeSoNa Besok!IDN Times/KLHK

Para tokoh hutan sosial dalam KUPS Gold dan Platinum akan menjadi narasumber seminar dan lokakarya sehingga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dan saling memperkuat setelah mendapatkan informasi dari petani lainnya. Ketika rata-rata petani Indonesia ada di kisaran umur 48 tahun, maka kemunculan petani-petani muda diharapkan membawa perubahan di akar rumput melalui talk show “Transformasi Hutan Sosial Bersama Millenial Mengubah Indonesia”. 

Peningkatan nilai tambah produk hutan sosial agar margin petani meningkat akan dikupas dalam talk show “Pendekatan Pasar Untuk Community Based”. Peran perempuan yang ternyata lebih telaten di beberapa lokasi hutan sosial telah membawa pengaruh besar dalam pendapatan petani akan dibahas pada talk show “Perempuan Perhutanan Sosial dalam Ketahanan Pangan”. Peran serta masyarakat untuk pencegahan kebakaran hutan di lahan gambut juga menjadi salah satu tema seminar yang akan dibahas dalam talk show “Perhutanan Sosial di Lahan Gambut dan Praktik Agroforestry di Areal Perhutanan Sosial”.

 Hutan Sosial sebagai pereda konflik tenurial menjadi topik yang menarik dan hangat karena up-to-date. Untuk membahasnya ada talk show dengan tema “Mengurai Sengketa, Menggapai Masyarakat Sejahtera”. Sementara itu, hutan sosial yang ditinjau secara ekologis melalui peningkatkan tutupan lahan, oleh karena itu meningkatkan ketahanan iklim, akan dibahas dalam talk show “Satukan Energi Perhutanan Sosial Untuk Turunkan 2 Derajat”. 

Terakhir, Hutan Sosial tak akan terwujud tanpa kerja sama dan kolaborasi multipihak dari pusat hingga tingkat tapak karena memerlukan pendekatan hulu-hilir dengan tujuan akhir mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut akan dibahas melalui unjuk-bincang “Kolaborasi Para Pihak Dalam Pengutamaan PS di KPH dan Dialog Para Pihak” yang akan menghadirkan para Ketua KPH dari daerah.

4. Penghargaan bagi mereka yang berjasa pada perhutanan sosial akan diberikan di Festival PeSoNa

Rayakan Kesuksesan Hutan Sosial, KLHK Bakal Gelar Festival PeSoNa Besok!IDN Times/Ezri TS

Di sela rangkaian semua acara itu, pada hari kedua, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Koperasi dan UKM akan memberikan piagam  penghargaan kepada sembilan Kelompok Tokoh Hutan Sosial dan sebelas Tokoh Penggerak Hutan Sosial pada level kebijakan, dan Tokoh Penggerak Hutan Sosial level pendamping tapak. 

Pemberian penghargaan kepada tokoh Hutan Sosial dimaksudkan untuk memicu kelompok lain agar berprestasi dalam mengelola areal perhutanan sosial dengan prinsip-prinsip kelestarian, kelembagaan yang baik dan pengembangan ekonomi. Pemberian penghargaan pada level kebijakan diberikan bagi tokoh yang mampu menggerakkan daerahnya melaui kebijakan sehingga hutan sosial di daerah mendapat dukungan dari OPD misalnya Peraturan Gubernur Sumatera Barat No 52 Tahun 2018 yang mendorong 7 OPD untuk produktivitas Hutan Sosial dan mengejar nilai tambah wilayah. Dukungan dari Himbara untuk penyaluran KUR dan bimbingan teknis agro silvo bisnis memastikan peningkatan produktivitas dan pengembalian KUR.

“Keputusan pemerintah untuk menurunkan bunga KUR dari 7 persen menjadi 6 persen merupakan insentif bagi hutan sosial sehingga petaninya bergairah untuk pengembangan produktivitas” ujar Bambang. 

Festival PeSoNa juga akan dimeriahkan oleh budaya kesenian adat Tatali MHA Wana Posangke, Pertunjukan Tari Melayu MHA Sumsel, dan Kesenian Angklung Kasepuhan Cibarani sebagai manifestasi Bhinneka Tunggal Ika.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya