Pembangunan Infrastruktur Kementan Mampu Turunkan Ketimpangan Pendapatan

Keberhasilan pembangunan sektor pertanian berperan penting

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program mekanisasi dan pembangunan infrastruktur secara masif. Upaya tersebut dilakukan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin dan mengurangi ketimpangan pendapatan masyarakat.

"Apalagi, penduduk yang tinggal di perdesaan jumlahnya mencapai 60 persen, di mana sebagian besar dari mereka merupakan petani dengan 70 persen pendapatan utamanya berasal dari sektor pertanian," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Ketut Kariyasa, Senin (2/9).

Menurut Kariyasa, keberhasilan pembangunan sektor pertanian berperan sangat penting, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan. 

"Maka itu, dengan memperhatikan kedua indikator ini, tidak berlebihan rasanya jika program pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan saat ini berhasil memperbaiki kesejahteraan masyarakat," kata Ketut.

1. Secara nasional dan di pedesaan jumlah penduduk miskin relatif turun

Pembangunan Infrastruktur Kementan Mampu Turunkan Ketimpangan PendapatanIDN Times/Kementan

Secara nasional, jumlah penduduk miskin pada 2019 relatif turun menjadi 9,41 persen. Padahal, jumlah pada Maret hingga September 2018 berada di 9,82 persen dan 9,66 persen. Demikian juga dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan. Saat itu, angka pada Maret 2013 tercatat sekitar 14,32 persen.

"Namun pada Maret 2018 angkanya kembali turun menjadi 13,20 persen. Kemudian turun lagi menjadi 13,10 persen pada September 2018. Dan pada Maret 2019 ini, angkanya hanya 12,85 persen," kata Ketut.

Selain di Desa, kata Kariyasa, penurunan jumlah penduduk miskin juga terjadi di wilayah kota. Di sana, angka pada 2013 awalnya sebesar 8,39 persen. Namun, pada Maret 2018 turun menjadi 7,02 persen. Hingga Maret 2019 ini, angkanya tinggal 6,69 persen.

Menurunnya jumlah penduduk miskin ini juga ditandai dengan menurunnya Gini Ratio yang ada. Secara nasional, pada Maret 2013 Gini Ratio nasional masih bengkak, yakni sebesar 0,424. Kemudian turun menjadi 0,389.

2. Kekonsistenan pendapatan di pedesaan ditandai Gini Ratio yang terus menurun

Pembangunan Infrastruktur Kementan Mampu Turunkan Ketimpangan Pendapatanpixabay.com/sasint

Pada September 2018, pemerataan pendapatan kembali membaik yang ditandai menurunnya Gini Ratio menjadi 0,384. Pada tahun ini, tingkat ketimpangan pendapatan kembali turun hingga 0,382.

"Walaupun tingkat ketimpangan pendapatan di perkotaan dan perdesaan sama-sama turun, yang cukup menarik dan membanggakan bahwa tingkat pemerataan pendapatan masyarakat perdesaan lebih baik dibandingkan di perkotaan," kata Kariyasa.

Hal ini, kata Kariyasa, ditandai Gini Ratio di perdesaan selalu lebih rendah dari Gini Ratio perkotaan. Angka ini terlihat jelas dari gini kota yang mencapai 0,431. Sedangkan Gini Ratio desa hanya 0,320 pada Maret 2013, dan setelah itu turun menjadi 0,401 di perkotaan dan 0,324 di perdesaan pada Maret 2018.

Kariyasa menambahkan, angka tersebut rupanya kembali turun pada September 2018 menjadi 0,391 untuk wilayah kota dan 0,319 untuk wilayah desa. Sementara pada awal tahun ini, kondisi ketimpangan pendapatan di kota makin melebar, dengan Gini Ratio 0,392. Angka ini lebih tinggi dari angka September 2018 yang mencapai 0,391.

"Adapun angka tingkat ketimpangan pendapatan di perdesaan selalu konsisten, di mana ditandai Gini Ratio terus menurun menjadi  0,317, atau lebih rendah dari September 2018 yang sebesar 0,319," kata Kariyasa.

3. Saat ini pemerataan pendapatan di pedesaan lebih baik dari di perkotaan

Pembangunan Infrastruktur Kementan Mampu Turunkan Ketimpangan PendapatanIsrael Sundseth

Kariyasa menambahkan, terjadinya penurunan kemiskinan di pedesaan diikuti membaiknya pemerataan pendapatan. Bahkan, angkanya jauh lebih baik dari perkotaan, yang merupakan lokasi utama realisasi program pembangunan pertanian.

"Artinya yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian selama ini sudah tepat dan bersentuhan langsung dengan masalah dan kebutuhan masyarakat. Jadi tidak hanya sebatas peningkatan produksi, melainkan peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan," tutur Kariyasa.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya