Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
KJRI Penang selamatkan nelayan yang terombang-ambing di Selat Malaka. (dok. KJRI Penang)

Intinya sih...

  • Lima nelayan asal Pangkalan Brandan diselamatkan setelah kapal ditabrak kapal kontainer di Selat Malaka.
  • Insiden terjadi karena cuaca buruk dan kabut tebal, menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan satu nelayan cedera parah.

Jakarta, IDN Times - Lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatra Utara, berhasil diselamatkan setelah lebih dari 10 jam terapung dan terombang-ambing di perairan Selat Malaka.

Mereka terapung-apung di lautan usai kapal yang mereka tumpangi ditabrak oleh kapal kontainer pada 16 Mei 2024 lalu.

“Setelah kami dapat laporan, KJRI Penang langsung berkoordinasi dengan otoritas maritim Malaysia, KBRI Kuala Lumpur dan Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI untuk menyelamatkan para nelayan WNI ini,” kata Konsul Jenderal RI untuk Penang, Wanton Saragih, dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).

1. Ditabrak ketika sedang mencari ikan

5 nelayan WNI berhasil diselamatkan dari Selat Malaka karena kapalnya ditabrak kapal kontainer. (dok. KJRI Penang)

Insiden terjadi berawal pada 16 Mei 2024 sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, saat kelima nelayan melakukan pencarian ikan di sekitar perairan Selat Malaka.

Sebuah kapal yang diduga berjenis kontainer tiba-tiba menabrak kapal nelayan yang sedang bersauh menangkap ikan. Kemudian kelima nelayan langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan diri. Cuaca buruk dengan kondisi kabut tebal, disinyalir menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

"Jarak pandang kurang lebih hanya 5 meter, sehingga kami tidak mengetahui ada kapal yang mendekat. Ditambah kapal tersebut nampaknya tidak melihat kapal kami dan tidak membunyikan klakson,” ujar salah satu nelayan.

2. Terombang-ambing 10 jam lebih

ilustrasi nelayan laut (unsplash.com/NOAA)

Sepuluh jam berselang, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, kapal CMA CGM Rivoli yang sedang melintas berlayar melihat dan mengevakuasi empat nelayan sedang mengapung, berpegangan pada potongan kayu kapal yang hancur.

Sementara satu nelayan lainnya, belakangan diketahui diselamatkan oleh nelayan asal Langkat di titik yang berbeda.

Dari keempat nelayan WNI yang diselamatkan bersamaan ini, tiga orang dalam kondisi baik ,namun satu orang mengalami cedera patah lengan dan luka serius.

3. Difasilitasi pulang ke Sumatra Utara

Ilustrasi kapal nelayan di Provinsi Kepri (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Setelah melalui pemulihan psikis para nelayan dan perawatan nelayan yang cidera beberapa hari di Malaysia, pada 27 Mei 2024 para nelayan WNI dibantu dan difasilitasi pemulangannya oleh KJRI Penang ke Pangkalan Brandan, Langkat melalui Bandara Kuala Namu.

Wanton juga mengimbau agar dalam melakukan kegiatan mencari ikan, para nelayan harus lebih berhati-hati dan kapal perlu dilengkapi peralatan yang memadai khususnya alat navigasi.

Editorial Team