Ilustrasi rumah sakit. (Unsplash.com/Adhy Savala)
Dilansir BBC, insiden tersebut terjadi tidak lama setelah jam empat di bundaran Nabulsi di tepi barat daya Gaza. Saat itu, 18 dan 30 truk bantuan, yang panjangnya mungkin beberapa ratus meter, melewati pos pemeriksaan militer Israel di Jalan Rashid.
Ketika truk terakhir hanya berjarak sekitar 70 meter di utara pos pemeriksaan, warga Palestina yang sebagian besar telah berkemah di dekatnya, menunggu kedatangan bantuab turun ke konvoi tersebut.
Letkol Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan beberapa warga sipil mendekati pos pemeriksaan dan mengabaikan tembakan peringatan yang dilakukan tentara. Karena khawatir beberapa warga sipil dapat menimbulkan ancaman, tentara kemudian menembaki mereka yang mendekat.
Ketika kerumunan massa turun ke truk dan tembakan senapan mesin datang dari pos pemeriksaan terjadi kepanikan. Truk-truk itu kemudian bergerak dan menabrak orang. Warga Palestina mengatakan sebagian besar korban disebabkan oleh truk yang menabrak orang, bukan karena tembakan Israel.
Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan kejadian itu menyebabkan setidaknya 112 orang tewas dan 760 lainnya luka-luka. Al-Qudra mengatakan bahwa puluhan korban dalam kondisi kritis atau parah dibawa ke Rumah Sakit al-Shifa, dan petugas medis di sana tidak mampu mengatasi kondisi dan tingkat keparahan kasus.
Hussam Abu Safieyah, direktur rumah sakit Kamal Adwan di kota utara Beit Lahia, mengatakan mereka telah menerima 10 jenazah dan puluhan lainnya terluka dari bagian barat Kota Gaza, sementara itu, penjabat direktur Rumah Sakit al-Awda di Jabalia mengatakan telah menerima 161 pasien yang terluka, sebagian besar mengalami luka tembak.