Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Minta Penembakan Massal Warga Palestina Diselidiki

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden. (dok. Twitter @IsraeliPM)
Intinya sih...
  • Sebanyak 100 warga Palestina tewas ditembak militer Israel
  • Sekitar 760 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka dalam insiden itu

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Gedung Putih Olivia Dalton mengatakan penembakan massal terhadap warga Palestina yang sedang menunggu bantuan makanan, harus diselidiki.

“Penembakan ini harus diselidiki. Terlalu banyak warga sipil yang sudah terbunuh,” kata Dalton, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (1/3/2024).

Setidaknya 100 warga Palestina tewas ditembaki militer Israel ketika menunggu bantuan makanan diturunkan dari truk. Sekitar 760 warga Palestina juga dilaporkan terluka akibat insiden ini.

AS kerap meminta Israel menyelidiki pelanggaran yang dilakukan. Namun, Israel jarang menindaklanjuti permintaan tersebut.

1. AS tetap bersekutu dengan Israel

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Namun ketika ditanya apakah AS akan berubah haluan, Dalton mengonfirmasi AS tetap sekutu Israel.

“Mereka adalah sekutu dekat yang akan tetap menjadi sekutu dekat. Mereka berada dalam pergolakan pertarungan eksistensial terhadap keberadaan mereka dari Hamas. Dan kami akan terus mendukung mereka dalam proses tersebut,” ucap Dalton.

2. Israel menembaki kerumunan warga Palestina

Sejumlah saksi dan media yang berada di Gaza melaporkan Israel menembaki orang-orang yang menunggu bantuan tepung dan makanan kaleng dari truk.

“Kami berlari ke arah bantuan makanan untuk mengambilnya tapi tentara dan tank menembaki kami. Orang-orang yang ada di depan tertembak dan kami yang masih di belakang langsung berlari meninggalkan lokasi,” kata seorang saksi mata bernama Anwar Helewa.

3. Ratusan warga tergeletak di tanah

Kepala Layanan Ambulans Rumah Sakit Kamal Adwan mengatakan para petugas medis yang tiba di lokasi kejadian melihat ratusan warga Palestina tewas tergeletak di tanah.

Situasi yang terjadi adalah tidak cukup ambulans untuk melarikan semua korban, baik yang terluka maupun jasad warga. Mereka terpaksa diangkut menggunakan gerobak keledai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
Umi Kalsum
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us