Para pengungsi korban perang di Sudan mendapat bantuan PBB. (Twitter.com/UNHCR Sudan)
Perang di Sudan terjadi karena persaingan sengit antara pasukan Rapid Support Forces (RSF) dan tentara pemerintah. Badan-badan PBB mengatakan, perang telah membuat sekitar 17 juta orang menghadapi kelaparan akut.
Dilansir Associated Press, badan PBB dan organisasi bantuan internasional melakukan evakuasi dari Darfur Utara setelah perang tersebut dimulai. Hanya ada kehadiran terbatas di wilayah tersebut.
"Sekarang, mereka (pengungsi) hampir sepenuhnya ditinggalkan. Tidak ada distribusi pangan dari Program Pangan Dunia sejak Mei. Orang-orang kelaparan dan akibatnya anak-anak meninggal," kata Nicolet.
Dengan tidak ada dukungan tambahan, para pengungsi di Sudah juga kemungkinan akan berupaya mencapai Eropa.
"Orang-orang Eropa selalu khawatir dengan orang-orang yang melintasi Mediterania," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi.
"Saya punya peringatan bagi mereka bahwa jika mereka tidak mendukung lebih banyak pengungsi yang keluar dari Sudan, bahkan orang-orang yang terpaksa mengungsi di Sudan, kita akan melihat pergerakan orang-orang menuju Libya, Tunisia, dan melintasi Mediterania," tambahnya.