Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ledakan (unsplash.com/Joshua Sukoff)

Jakarta, IDN Times - Dua pertiga warga Suriah berisiko terluka atau terbunuh akibat sisa senjata yang belum meledak setelah hampir 14 tahun perang saudara di negara itu

Dilansir dari The New Arab, organisasi Humanity and Inclusion (HI), pada Rabu (19/2/2025), mengatakan bahwa dari sekitar satu juta amunisi yang telah jatuh atau ditanam di seluruh Suriah sejak 2011, para ahli memperkirakan 100-300 ribu di antaranya belum pernah meledak.

"Ini adalah bencana mutlak,” kata direktur program HI untuk Suriah, Danila Zizi.

Dia mengungkapkan bahwa lebih dari 15 juta orang dari sekitar 23 juta jiwa penduduk negara itu terancam bahaya.

1. Desak tindakan segera untuk kurangi risiko kecelakaan

Kini, ketika ratusan ribu warga Suriah kembali ke rumah mereka setelah tumbangnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad oleh pemberontak pada Desember 2024, HI mengatakan bahwa diperlukan tindakan segera untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (17/2/2025), menyatakan bahwa lebih dari 1 juta orang telah kembali ke rumah mereka di Suriah, termasuk 280 ribu warga yang sebelumnya mengungsi ke luar negeri.

Perang Suriah, yang dipicu oleh penindasan brutal terhadap protes antipemerintah pada 2011, telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan rumah mereka.

2. Bom barel dan amunisi milik ISIS juga jadi ancaman

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di