Lobi-lobi Rusia untuk Bangun Kembali Pangkalan Militer di Suriah

Jakarta, IDN Times – Rusia berupaya melobi pemimpin baru Suriah untuk mengamankan kembali pangkalan militernya di wilayah Tartus dan Khemeim. Langkah itu terlihat jelas dalam kunjungan yang dilakukan Moskow sejak dua pekan lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, mengatakan pada Jumat (14/2/2025) bahwa upaya negosiasi kini masih berjalan. Ia mengatakan tak bisa memberikan rincian lebih lanjut karena dikhawatirkan menghalangi jalannya perundingan.
"Diskusi kami dengan pihak Suriah difokuskan pada klarifikasi peluang yang tersedia untuk kerja sama bilateral pada tahap ini. Masalah kehadiran militer Rusia di Suriah juga menjadi bagian dari diskusi ini," katanya, dilansir Anadolu Agency.
Kunjungan diplomatik pertama setelah jatuhnya rezim Bashar Al Assad dilakukan oleh Rusia ke Suriah pada Selasa, 28 Januari. Moskow mengutus Wakil Menlu, Mikhail Bogdanov, beserta utusan khusus presiden untuk Suriah, Alexander Lavrentyev.
1. Peran sangat strategis di Timur Tegah
Pangkalan di Suriah merupakan pangkalan Rusia satu-satunya di luar negeri yang telah ada sejak masa Uni Soviet. Berlokasi di Laut Mediterania, pangkalan tersebut berperan sangat strategis untuk kekuatan Rusia di kawasan Timur Tengah.
Dilansir VOA, setelah jatuhnya rezim Assad pada Desember 2024, Rusia memutuskan untuk menarik pasukannya dari pangkalan di Tartus dan Khemeim. Meski begitu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, membantah bahwa penarikan pasukan itu menandai kekalahan Rusia di Timur Tengah.
Rusia memindahkan seluruh peralatan militernya dari Suriah ke Libya. Pada akhir Desember 2024, dilaporkan bahwa pemindahan itu ditujukan untuk mempertahankan jalur operasional Rusia ke wilayah Afrika.
”Rusia dilaporkan telah mentransfer sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 ke Libya bersama sekitar 1.000 personel militer,” lapor The New Arab.
Saat itu, Rusia memperhitungkan transisi kekuasaan yang kini terjadi di wilayah Suriah. Suriah yakin, hal semacam itu dapat mengganggu stabilitas yang berimbas pada keberadaan Rusia di wilayah itu.
2. Suriah sanggupi permintaan Rusia, asalkan mau ekstradisi Assad

Media Israel i24News melaporkan, pemimpin transisi Suriah Ahmed al-Sharaa sebelumnya menyatakan sanggup mengabulkan permintaan Rusia terkait pangkalan militer. Namun, Al Shara meminta syarat agar Assad diekstradisi kembali ke Suriah.
Assad yang telah memimpin Suriah secara otoriter kini hidup dengan suaka dari Rusia. Ia memutuskan kabur ke Rusia tak lama setelah kelompok Hayat Tharir Al Sham berhasil menguasai Damaskus.
”Pemerintah Suriah yang baru tidak bersedia melanjutkan kerja sama dengan Moskow tanpa langkah-langkah konkret seperti kompensasi, rekonstruksi, dan pemulihan," kata media itu mengutip Al Shara.
Suriah juga memberikan tuntutan ganti rugi finansial serta dukungan Rusia untuk rekonstruksi negara yang hancur akibat perang selama bertahun-tahun.
3. Rebutan pengaruh Rusia dan Ukraina di Suriah

Kejatuhan rezim Assad menandai perlunya Suriah untuk membangun hubungan yang baru dengan berbagai pihak secara internasional. Hal ini juga tak lepas dari perebutan pengaruh dua negara yang kini berkonflik, yakni Rusia dan Ukraina.
Diplomat Ukraina mengunjungi penguasa baru Suriah pada bulan Desember, dengan Menlu Andriy Sybiga mendesak Sharaa untuk mengusir Rusia dari negara tersebut.
"Kami percaya bahwa dari sudut pandang strategis, pencabutan kehadiran Rusia di Suriah akan berkontribusi pada stabilitas tidak hanya negara Suriah, tetapi juga seluruh Timur Tengah dan Afrika," kata Sybiga.
Ukraina juga didukung oleh para mitranya dari Uni Eropa yang turut melonggarkan sanksi bagi Suriah sejak kejatuhan rezim lama. Kiev memberikan bantuan pangan kepada Suriah tak lama setelah pengambilalihan kekuasaan.
"Kami siap membantu Suriah mencegah krisis pangan," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dilansir Kyivindependent.
Pola hubungan ini menunjukkan bahwa Ukraina turut melebarkan pengaruhnya terhadap penguasa baru di kawasan itu. Ukraina mengharapkan dukungan dari pemerintahan yang baru tersebut.