185 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ada 32 Anak-Anak

27 Des 2022, 09:57 WIB

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya menunggu di atas perahunya sebelum proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Jakarta, IDN Times - Kloter kedua berisi 185 pengungsi Rohingya telah tiba di Aceh. Sebelumnya pada Minggu (25/12/2022), 58 pengungsi Rohingya juga tiba di Rohingya tanah rencong, setelah berminggu-minggu terombang-ambing di laut.

“Jumlah kloter kedua tersebut terdiri dari 83 laki-laki, 70 perempuan, dan 32 anak-anak,” kata juru bicara Kepolisian Aceh, Winardy.

Eksodus pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar, masih menjadi tantangan, khususnya untuk kawasan ASEAN. Para pengungsi Rohingya ini mulai meninggalkan kamp penampungan di Bangladesh yang dilaporkan sudah penuh sesak.

Mereka melakukan perjalanan laut yang sangat berbahaya untuk mengungsi ke negara-negara yang mayoritas muslim yang berada di wilayah tersebut.

1. Menumpang kapal kayu

Pengungsi etnis Rohingya berada dalam tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Saat ini 81 pengungsi itu dibawa ke Kota Medan. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (27/12/2022), ratusan pengungsi Rohingya ini menumpangi kapal kayu dan tiba sekitar pukul 17.30 WIB di sebuah pantai di Aceh.

Para pengungsi sementara ditampung di fasilitas penampungan lokal dan ada beberapa petugas merawat mereka yang sakit. Beberapa pengungsi bahkan terlihat sangat kurus dan menderita dehidrasi parah.

2. Mereka berharap pada Indonesia

Pengungsi etnis Rohingya saat proses evakuasi oleh TNI AL di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Beberapa pengungsi mengatakan mereka datang dari Bangladesh dan berharap pada Indonesia.

“Kami dari penampungan di Bangladesh dengan maksud dan berharap agar Indonesia bisa memberi kami kesempatan pendidikan,” kata seorang pengungsi Rohingya berusia 14 tahun.

Sementara itu, beberapa tahun terakhir, nelayan-nelayan di Aceh pun kerap membantu perahu Rohingya menepi ke pantai-pantai.

Winardy juga menekankan pihak berwenang sedang berkoordinasi untuk menangani pengungsi Rohingya, yang sudah semakin sering mendarat di Aceh.

3. Indonesia dan Malaysia jadi tujuan pengungsi Rohingya

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, pada November 2022, dua kapal yang membawa 229 pengungsi Rohingya juga mendarat di Aceh.

Selain Indonesia, Malaysia juga menjadi negara tujuan favorit pengungsi Rohingya. Bahkan, Malaysia adalah negara tujuan pertama kali para Rohingya karena dipandang lebih ramah.