Komandan kelompok tugas AL Jerman, Axel Schulz, mengatakan pada Agustus, bahwa keputusan untuk melintasi Selat Taiwan belum diambil. Kapal perang tersebut sedang menunggu perintah dari Berlin untuk berlayar melalui selat itu. Sementara, AS dan negara-negara lain, termasuk Kanada, telah mengirim kapal perang melalui selat tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami mengibarkan bendera kami di sini untuk menunjukkan bahwa kami mendukung mitra dan teman kami. Komitmen kami terhadap tatanan berbasis aturan, solusi damai atas konflik teritorial, dan jalur pelayaran yang bebas dan aman," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Schulz menuturkan, tidak berencana untuk melakukan tindakan keamanan khusus apabila kapal perang di bawah komandonya melintasi Selat Taiwan. Ia menyebutnya sebagai lintasan normal yang mirip dengan berlayar melalui Selat Inggris atau Laut Utara.
Meski begitu, pihaknya mengantisipasi setiap perjalanan akan diawasi secara ketat. Menurutnya, AL China dan penjaga pantai atau milisi maritim akan mengawal kapal Jerman dan hal tersebut merupakan praktik yang umum.