Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi perahu migran. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 25 Migran tewas setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Mauritania pada Rabu (24/7/2024). Insiden ini terjadi setelah kapal itu berlayar selama seminggu.

Setiap tahunnya ada ribuan orang Afrika yang ingin meninggalkan benua tersebut menuju Eropa untuk melarikan diri dari kemiskinan. Namun, rute perairan yang dilalui penuh dengan bahaya dan banyak yang kehilangan nyawanya.

1. Kapal membawa sekitar 300 orang

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir RFI, komandan penjaga pantai Mauritania mengatakan pihaknya telah menyelamatkan nyawa 103 imigran ilegal dan menemukan 25 jenazah. Petugas itu menyampaikan kapal para migran tenggelam di lepas pantai ibu kota Nouakchott.

Penjaga pantai Mauritania mengatakan, kapal itu membawa 140 hingga 180 orang, sebagian besar warga Senegal dan Gambia. Kapal disebut hancur di tengah laut dan kaptennya meninggalkan kapal.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan sedikitnya 15 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Sekitar 300 orang menaiki perahu di Gambia dan menghabiskan tujuh hari di laut sebelum kapal terbalik di dekat Nouakchott pada 22 Juli 2024. Di antara para penyintas, 10 orang segera dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan medis, dan empat anak tanpa pendamping dan terpisah telah teridentifikasi," kata IOM.

2. Mauritania memperoleh bantuan dana untuk mengatasi migrasi ilegal

Editorial Team

Tonton lebih seru di