Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kosta Rika Pertimbangkan Kebijakan Memulangkan Migran

bendera Kosta Rika (unsplash.com/@aboodi_vm)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri Kosta Rika akan bekerja sama dengan AS untuk memulangkan migran ilegal secara sukarela.
  • AS-Panama sudah menyetujui perjanjian pemulangan migran yang masuk lewat Celah Darien di perbatasan Panama-Kolombia.
  • Pemerintah AS mengumumkan inisiatif untuk mempromosikan produksi semikonduktor di Meksiko, Panama, dan Kosta Rika.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Kosta Rika, Arnoldo André mengatakan akan mempertimbangkan rencana kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) soal migrasi. Melalui perjanjian itu, ia berencana menawarkan migran ilegal pulang ke negara asalnya secara sukarela. 

Pada awal Juli, AS-Panama sudah menyetujui perjanjian pemulangan migran yang masuk lewat Celah Darien di perbatasan Panama-Kolombia. Kerja sama dalam mengatasi krisis migrasi ini disetujui setelah terpilihnya Jose Raul Mulino sebagai presiden Panama yang baru. 

1. Kosta Rika klaim migrasi jadi salah satu masalah utama di negaranya

Andre menjelaskan bahwa proses ini akan menjadi fase awal menyusul permintaan AS kepada Kosta Rika untuk membangun sebuah program migrasi yang sudah didirikan bersama Panama. 

"Kami ingin melihat bagaimana situasi di Panama. Kami sedang mempersiapkan konsep tersebut. Saya juga menambahkan terkait proyek baru yang diorganisir oleh Dewan Amerika (COA) untuk mempromosikan perdagangan bebas," terangnya pada Kamis (18/7/2024), dilansir EFE.

Ia pun mengatakan bahwa isu migrasi menjadi salah satu isu penting dalam pemerintahannya. Ia menyebut Kosta Rika saat ini sudah menampung 1 juta imigran yang mayoritas berasal dari Nikaragua. 

"Kami menekankan bahwa akan ada aliansi kuat antara AS dan Kosta Rika yang berfokus pada keamanan regional, pertumbuhan ekonomi, dan kontrol imigrasi antarnegara," tambahnya. 

2. AS akan bangun industri semikonduktor di Meksiko, Kosta Rika, dan Panama

Pada Rabu (17/7/2024), pemerintah AS mengumumkan inisiatif untuk mempromosikan produksi semikonduktor di Meksiko, Panama, dan Kosta Rika. Program ini akan didanai AS dan Inter-American Development Bank (IDB) untuk membangun area industri. 

"Bagi Washington, proyek ini akan membantu eksploitasi secara maksimal kesempatan kerja yang ada di kawasan dalam menciptakan industri semikonduktor yang berada dekat dari pasar AS," terang Perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS untuk Ekonomi, Jose Fernandez. 

Ia tidak mengatakan secara detail berapa besar pendanaan dalam proyek tersebut, tetapi dia menyambut baik kolaborasi dengan IDB. 

Fernandez menambahkan, AS memiliki rencana besar untuk mengekspansi ke lebih banyak negara lain di kawasan Amerika Latin dan melanjutkannya hingga 2026. 

3. Panama tidak akan pulangkan migran secara paksa

Pada hari yang sama, Presiden Panama Jose Raul Mulino mengatakan bahwa migran yang masuk ke Panama akan diterbangkan ke negara asalnya jika mereka setuju untuk dipulangkan. 

Dilaporkan Associated Press, ia menekankan bahwa masalah migrasi sebenarnya adalah masalah utama AS. Ia menyebut peran utama Panama di sini untuk membantu Washington yang dilanda krisis migrasi. 

"Ini sebenarnya adalah masalah Amerika Serikat yang kami tangani. Migran tidak ingin tinggal di sini, di Panama. Mereka ingin pergi ke Amerika Serikat. Jika mereka tidak ingin dipulangkan ke negara asalnya, maka mereka akan pergi ke AS. Saya tidak dapat menangkapnya, kami tidak bisa pula memulangkannya secara paksa," ujarnya. 

Pada 2023, migran yang melintasi Celah Darien mencapai rekor baru mencapai lebih dari 500 ribu orang. Pada paruh pertama 2023, sudah lebih dari 212 ribu migran yang melintas di perbatasan Kolombia-Panama. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us