Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ledakan (unsplash.com/Stephen Radford)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga orang tewas dan 77 lainnya terluka ketika ledakan dahsyat mengguncang kota Ibadan di negara bagian Oyo, Nigeria, pada Selasa (16/1/2024) malam. Otoritas mengatakan ledakan berasal dari bahan peledak yang disimpan oleh penambang ilegal.

Menurut keterangan saksi mata, ledakan terjadi sekitar pukul 19:45 waktu setempat di kawasan pemukiman di distrik Bodija. Suaranya terdengar di seluruh Ibadan, sehingga membuat warga panik.

Seorang pria, yang rumah ibunya hancur, mengatakan bahwa ibunya sedang berada di tempat tidur pada saat ledakan terjadi. Dia kini berada di rumah sakit.

"Atapnya dan semuanya runtuh. Dia berada di atas tempat tidurnya ketika kejadian itu terjadi. Dia dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan telanjang dan saya akan ke sana sekarang," katanya kepada BBC.

Di lokasi ledakan, bangunan-bangunan nyaris hanya tinggal puing-puing dan kendaraan hancur. Jauh dari zona tersebut, jendela-jendela rumah tampak pecah dan atap rumah rusak. Usai kejadian tersebut, kerumunan warga berbondong-bondong menuju lokasi sekitar, tempat beberapa korban luka dirawat dengan ambulans.

1. Investigasi awal menunjukkan bahwa ledakan berasal dari bahan peledak untuk penambangan ilegal

Pada Rabu (17/1/2024) pagi, pasukan keamanan telah menutup area tersebut, sementara personel medis dan ambulans bersiaga saat upaya penyelamatan semakin intensif.

“Kami telah mengerahkan petugas pertolongan pertama dan semua lembaga terkait di negara bagian Oyo untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan yang komprehensif,” kata Gubernur Oyo, Seyi Makinde, kepada wartawan setelah mengunjungi lokasi kejadian.

Ia mengatakan, investigasi awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan untuk keperluan operasi penambangan ilegal. Namun, belum jelas siapa yang menyimpan bahan peledak tersebut.

“Investigasi sedang berlangsung (dan) semua pihak yang terbukti bersalah akan dibawa ke pengadilan," ujarnya.

2. Sebagian besar korban luka telah dipulangkan

Editorial Team