380 Warga Palestina di Tepi Barat Ditahan sejak Gencatan Senjata Gaza

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), pada Selasa (4/2/2025), mengatakan bahwa militer Israel telah menahan 380 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya perjanjian gencatan senjata Gaza pada 19 Januari.
Menurut laporan PPS, jumlah penangkapan tertinggi tercatat di kota Jenin utara dan kamp pengungsiannya, di mana 110 orang ditahan. Selain itu, 22 orang juga ditangkap di kota Tubas dan 20 lainnya di Tulkarem.
Kelompok tersebut mengatakan, sebagian besar tahanan mengalami pemukulan berat, perlakuan kasar dan penyerangan secara sistematis selama penahanan mereka, dilansir dari WAFA.
1. Eskalasi di Tepi Barat terjadi setelah gencatan senjata di Gaza
Pada 21 Januari, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke kota Jenin dan kamp pengungsinya, menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina. Operasi yang dinamai "Tembok Besi" ini kemudian diperluas hingga mencakup kota Tulkarem, di mana 4 warga Palestina terbunuh.
Eskalasi Israel di Tepi Barat terjadi setelah gencatan senjata di Gaza diberlakukan pada 19 Januari, menghentikan sementara perang genosida Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan di wilayah tersebut. Sejak Oktober 2023, lebih dari 47 ribu warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza
Dengan penangkapan terbaru ini, jumlah warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 14.300 orang, termasuk mereka yang dibebaskan setelah ditangkap.