Jakarta, IDN Times - Polisi prefektur Fukuoka mengatakan sebanyak empat warga Vietnam telah ditangkap dan dikirim ke kejaksaan setelah diduga melakukan pencurian berulang kali di gerai Uniqlo dan toko pakaian lainnya di Jepang.
Para tersangka mengatakan kepada polisi bahwa mereka datang ke Negeri Sakura untuk mencuri barang-barang, yang nantinya akan mereka jual kembali di aplikasi daring pasar loak di Vietnam, dilansir Yomiuri Shimbun pada Rabu (7/2/2024).
Polisi mengungkapkan, kelompok tersebut menggunakan tas khusus yang menyimpan barang curian di dalamnya agar tidak memicu alarm. Kelompok itu juga diduga menargetkan toko-toko di Jepang karena tindakan keras baru-baru ini terhadap pencurian di Vietnam.
Pihaknya juga menyimpulkan bahwa barang curian tersebut akan dijual di Vietnam, di mana produk Uniqlo cukup populer di sana. Kerugian akibat pencurian diperkirakan mencapai sekitar 20 juta yen (sekitar Rp2,1 miliar).
Keempat pelaku terdiri dari dua pria dan dua wanita yang berusia 30an dan 40an. Mereka diyakini telah mencuri 5.237 barang, termasuk sweater dan jaket, selama beberapa kali kunjungan ke Jepang antara Desember 2018-Oktober 2023.
Mereka dicurigai terlibat dalam 67 aksi kejahatan di Tokyo dan tujuh prefektur, termasuk Osaka dan Fukuoka. Selain itu, kasus pidana telah diajukan terhadap mereka atas dua pencurian dan satu kasus pembobolan rumah.
Mereka telah mengakui tuduhan tersebut, dan berdalih bahwa mereka sedang mengalami kesulitan keuangan. Polisi juga menuturkan bahwa pihaknya menangkap keempat orang tersebut.
Vietnam merupakan salah satu negara yang memiliki gerai-gerai Uniqlo, yang dioperasikan oleh perusahaan retail fashion global asal Jepang. Namun, para tersangka kemungkinan mengincar gerai Uniqlo di Jepang karena banyak yang menyediakan cara pembayaran secara mandiri, menurut sumber-sumber yang menangani penyelidikan.
Polisi juga telah memperoleh surat perintah penangkapan untuk seorang wanita berusia 40-an yang tinggal di Vietnam karena dicurigai menjadi dalang dari aksi kejahatan para tersangka.