Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jumat (25/4/2025), melaporkan bahwa sedikitnya 481 warga sipil tewas akibat serangan di wilayah Darfur Utara, Sudan, sejak 10 April 2025. Beberapa dari serangan tersebut bermotif etnis atau menargetkan komunitas tertentu.
“Penderitaan rakyat Sudan sulit untuk dibayangkan, lebih sulit untuk dipahami, dan tidak mungkin diterima,” kata Kepala Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Volker Turk, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Darfur Utara telah menjadi pusat pertempuran antara militer Sudan dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) sejak konflik keduanya meletus pada 15 April 2023. Perang tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.