5 Fakta Kapal Ever Given yang Terjebak di Terusan Suez

Kapal Ever Given adalah kapal kargo yang membawa ratusan kontainer barang dari seluruh dunia. Kapal ini dirakit pada 25 Desember 2015 oleh Pembuatan Kapal Imabari Jepang. Kapal ini mulai dilayarkan di laut pada 9 Mei 2018 dan selesai pada musim gugur berikutnya pada 25 September 2018. 

Walaupun Ever Given ini dimiliki oleh Jepang, tepatnya dimiliki oleh Shoei Kisen Kaisha Ltd, tetapi dioperasikan oleh pengiriman terbesar di Taiwan, Evergreen, dan terdaftar di Pelabuhan Panama. Sampai saat ini Ever Given telah beroperasi kurang lebih 4 tahun dan membawa lebih dari 9 miliar US dolar kontainer dalam sekali perjalanan.

Ever Given bisa dikatakan Mega-ship karena memiliki panjang 400 meter dengan lebar 59 meter atau hampir seperempat mil. 

Dilansir dari VesselFinder, bobot yang dimiliki kapal ini juga tidak main-main, mencapai kurang lebih 200.000 ton. Ini menunjukan bahwa kapal ini 15 kali lebih berat dari Jembatan Brooklyn di New York dan sekitar 20 kali lebih berat dari Menara Eiffel di Paris.

Selain itu, mesinnya sendiri memiliki berat 2.300 ton atau setara dengan 328 gajah Afrika. Untuk kapasitasnya, Ever given dapat mengangkut 20.124 unit kontainer berukuran 6.096 meter atau 20 kaki.

Saat ini, Ever Given termasuk kapal terbesar dari jenisnya di dunia, dan sepertinya tidak akan lebih besar lagi karena mengingat kapal-kapal ini masih harus masuk melalui kanal pengiriman dan berlabuh di pelabuhan di seluruh dunia.

Banyaknya kontainer yang diangkut membuat kapal-kapal kargo membutuhkan onderdil yang disebut torsion box. Onderdil ini merupakan pelek yang diperkuat di sekitar tepi kapal yang berfungsi untuk menjaga kontainer yang ada pada permukaan kapal tetap kokoh dan kuat dan tidak ikut terombang-ambing. 

Selain itu, torsion box juga berfungsi sebagai koridor yang dapat digunakan kru untuk berjalan di sekitar kapal.

Hal ini sudah tidak asing lagi untuk kapal kargo yang mengangkut kontainer. Selain Torsion Box, kapal ini juga mempunyai yang disebut “Ballast” atau pemberat. Kompartemen ini memungkinkan pemuatan atau pembongkaran kargo yang mengangkut kontainer, pasir, batu atau balok besi.

Sebab, seperti yang sering terlihat di pelabuhan, metode ini membantu untuk menjaga stabilitas kapal agar tidak terbalik. Alat ini bekerja sama dengan crane di pelabuhan yang memuat dan membongkar kapal kontainer.

Jika diibaratkan sebagai negara, kapal kontainer dapat masuk sebagai  negara berpolusi karena menghasilkan lebih banyak emisi gas karbon. 

Namun, apabila dilihat dari fungsi serta efektivitasnya yang dapat membawa ratusan kontainer dalam sekali perjalanan, kapal ini lebih hemat energi daripada kereta api dan jalan raya.