Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yevgeny Prigozhin (youtube.com/The Telegraph)

Jakarta, IDN Times - Kelompok tentara bayaran swasta Rusia Wagner berupaya melakukan pemberontakan pada Sabtu (24/6/2023). Langkah itu dilakukan karena kecewa atas penanganan Kremlin terhadap perang di Ukraina.

Wagner berhasil menguasai kota besar Rostov-on-Don di Rusia selatan. Kota tersebut merupakan salah satu pusat logistik untuk menjalankan serangan ke Ukraina. Setelah itu, Wagner berbaris akan merebut ibu kota Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menghukum semua pasukan Wagner yang memberontak. Tapi, upaya pemberontakan Wagner terhenti ketika negosiasi dilakukan.

Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, menarik pasukannya dan pergi ke Belarus asalkan dibebaskan dari semua ancaman hukuman.

Berikut ini adalah lima perkembangan terbaru pemberontakan kelompok Wagner Rusia yang gagal!

1. Wagner berupaya merebut Moskow

ilustrasi tentara (Unsplash.com/Alexander Jawfox)

Wagner memiliki peran penting dalam pertempuran di Bakhmut, Ukraina. Mereka dengan cepat merebut kota besar Rostov pada malam hari, membuat militer Rusia seperti tak berdaya.

Ketegangan kemudian meningkat di Rusia. Baku tembak sempat terjadi, khususnya di wilayah Voronezh.

Dilansir Politico, ribuan pasukan Chechnya dikirim Rusia untuk menghadapi Wagner.

Pada Sabtu, Prigozhin memerintahkan pasukannya untuk berbaris menuju Moskow. Wali kota mengumumkan operasi kontra terorisme. Selain itu, dia juga memerintahkan penggalian parit di jalan raya utama, membentang dari selatan ke ibu kota, untuk bertahan melawan ancaman pasukan Prigozhin yang memberontak.

Negosiasi kemudian dilakukan, melibatkan Presiden Belarus Alexander Lukashenko. Negosiasi itu akhirnya berujung pada berhentinya pemberontakan. Prigozhin dan anak buahnya yang terlibat akan dibebaskan dari ancaman hukuman. Prigozhin juga akan segera menuju Belarusia agar terbebas dari ancaman.

2. Wagner tarik pasukan dan keluar dari Rostov-on-Don

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengumumkan kesepakatan itu dan semua tuduhan terhadap Prigozhin karena memberontak akan dibatalkan. Prigozhin, di sisi lain, memerintahkan pejuangnya untuk kembali ke kamp.

Dilansir Associated Press, Kremlin disebut tidak akan menuntut para pejuang Wagner yang ikut bergabung pemberontakan. Mereka yang tidak bergabung akan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Sampai Minggu, belum ada laporan Prigozhin tiba di Belarus. Pasukan Wagner yang menguasai Rostov, dalam sebuah video, terlihat keluar dari kota itu.

Gubernur Rostov-on-Don kemudian melaporkan bahwa semua pejuang telah meninggal kota.

3. Presiden Ukraina tuduh Putin melarikan diri

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.cm/Defense of Ukraine)

Sebelum negosiasi, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan menghukum semua yang berada dibalik pemberontakan dan pengkhianatan. 

Tapi dengan kesepakatan yang diumumkan, sumpah Putin sepertinya tidak akan terlaksana. Peskov mengatakan, tujuan tertinggi dari negosiasi adalah menghindari pertumpahan darah dan konfrontasi internal.

Dilansir BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasi Rusia benar-benar kacau. Dia menuduh Putin ketakutan dan bersembunyi di suatu tempat, serta sudah tidak berada di Moskow.

"Dia (Vladimir Putin) tahu apa yang dia takuti, karena dia sendiri yang menciptakan ancaman ini. Semua kejahatan, semua kerugian, semua kebencian, dialah yang menyebarkannya," kata Zelenskyy.

Peskov membantah Presiden Rusia melarikan diri dari Moskow. Dia menegaskan presiden masih berada di Kremlin.

4. Sikap dan komentar warga Rusia

Yevgeny Prigozhin, pendiri dan pemimpin Wagner (youtube.com/ Wall Street Journal)

Saat pasukan Wagner serta Prigozhin keluar dari Rostov-on-Don, video beredar di media sosial yang memperlihatkan warga mendukung Wagner. Beberapa pejuang terlihat berlari untuk bersalaman dengan Prigozhin yang menaiki SUV.

Kantor Wagner Center di kota Saint Petersburg telah didatangi aparat Rusia pada Sabtu pagi. Dilansir The Moscow Times, Maria, karyawan di kantor tersebut disuruh pulang saat hendak bekerja.

"Mereka menyuruh saya untuk mengambil cuti," kata Maria, serata mengatakan bahwa itu adalah hari pertamanya bekerja. 

Rustam, warga yang menonton kantor Wagner Center dikepung, mengatakan bahwa seharusnya tidak diperlukan penggulingan pemerintah Rusia. Namun, hanya butuh beberapa reformasi.

Dia termasuk orang yang menolak perang di Ukraina, dan saat ini memiliki simpati dengan Progozhin yang mencoba melawan Kementerian Pertahanan dan berupaya melakukan pemberontakan.

Di Moskow, wali kota memerintahkan warga untuk tidak bepergian karena ada ancaman pasukan Wagner. Lalu Patriark Kirill, uskup Ortodoks Rusia, meminta rakyat untuk mendoakan keselamatan Presiden Putin.

5. Pasukan Wagner sempat menjatuhkan tiga helikopter militer Rusia

Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/ President of Russia)

Sebelum pasukan Wagner ditarik, mereka sempat menembak jatuh tiga helikopter militer Rusia. Pasukan bayaran itu juga sempat memasuki wilayah Lipetsk, sekitar 360 kilometer selatan Moskow.

Usai Prigozhin dan pasukannya menarik diri, Presiden Putin tampil di televisi yang disiarkan pemerintah. Dilansir The Guardian, Putin memperbaharui komitmen terhadap perang di Ukraina dan menyebutnya sebagai prioritas utama.

Putin akan terus melakukan kontak dengan pejabat Kementerian Pertahanan, berbicara dengan percaya diri untuk mewujudkan rencana dan perang yang disebutnya operasi militer khusus.

Media Barat menyebut tayangan Presiden Rusia itu dibuat sebelum Wagner melakukan pemberontakan, kemudian baru disiarkan usai pasukan bayaran itu menarik diri.

Di Ukraina, pasukan Kiev disebut telah bergerak maju di dekat Bakhmut. Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengklaim telah melancarkan serangan di dekat desa yang mengelilingi kota itu.

Komandan front selatan Ukraina, Oleksandr Tarnavsky, mengatakan pasukannya telah membebaskan sebuah wilayah dekat Krasnohorivka. Itu berada di sebelah barat pusat regional Donetsk yang dikuasai Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team