Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi obat(pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Lima orang yang menngonsumsi suplemen kesehatan Jepang meninggal. Sementara, lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit pada Jumat (29/3/2024).

Para pejabat mengatakan, peristiwa itu terjadi seminggu setelah perusahaan farmasi mengeluarkan menarik produk tersebut. Beberapa orang mengalami masalah ginjal setelah mengonsumsi suplemen, namun penyebab pastinya masih diselidiki oleh pemerintah.

“Kami meminta maaf sedalam-dalamnya,” kata Pejabat Eksekutif di Kobayashi Pharmaceutical Co., Akihiro Kobayashi.

1. Kobayashi Pharmaceutical Co. mendapat kecaman

Dilansir Assocated Press, perusahaan Kobayashi Pharmaceutical Co. yang berbabis di Osaka mendapat kecaman karena tidak segera mengumumkan masalah yang telah diketahui internal tersebut pada awal Januari. Sementara, perusahaan baru mengumumkan ke publik pada 22 Maret.

Pejabat perusahaan mengatakan, 114 orang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi produknya. Salah satunya adalah Benikoji Choleste Help yang ditujukan untuk menurunkan kolesterol.

Akihiro Kobayashi menyatakan penyesalannya kepada mereka yang meninggal dan sakit. Ia juga meminta maaf atas masalah yang ditimbulkan pada seluruh industri makanan kesehatan medis dan profesi medis.

Ia menambahkan bahwa perusahaan berupaya mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan menajemen krisis.

2. Suplemen dapat dibeli tanpa resep dokter

Dilansir Ctv News, suplemen tersebut dapat dibeli di toko obat tanpa resep dokter. Beberapa mungkin telah diekspor sebelum penarikan. Kementerian memperingatkan jumlah kematian bisa terus bertambah.

Kobayashi Pharmaceutical telah menjual produk benikoji selama bertahun-tahun, setidaknya 1 juta paket terjual selama tiga tahun terakhir. Namun, masalah muncul pada suplemen yang diproduksi pada 2023.

Perusahaan mengaku telah memproduksi 18,5 ton benikoji tahun lalu. Baru-baru ini, para analisis memulai inisiatif deregulasi guna mendorong dan mempercepat persetujuan produk kesehatan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

3. Awal pekan ini korban tewas ada 2 orang

Dilansir Al Jazeera, Benikoji mengandung Monascus purpureus, sejenis jamur merah yang digunakan sebagai pewarna makanan. Selain suplemen Kobayashi, lebih dari 40 produk dari perusahaan lain juga mengandung benikoji, termasuk pasta miso, biskuit dan saus cuka, yang penjualannya telah ditarik kembali. 

Pada Selasa, Jepang telah memerintahkan penarikan kembali suplemen kesehatan yang diyakini telah menewaskan dua orang dan membuat ratusan orang dirawat di rumah sakit.

“Jumlah total dugaan kematian (sekarang) adalah dua, sementara 106 kasus kemungkinan terkait rawat inap juga terungkap,” kata juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team