Jakarta, IDN Times - Sebuah gedung enam lantai runtuh di Kenya pada Senin (26/9/2022). Akibat insiden itu, lima orang dipastikan tewas dan layanan bantuan telah dikerahkan untuk menyelamatkan para korban.
Gedung itu berada di Kiambu, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari bagian utara Nairobi. Runtuhnya bangunan di Kenya di masa lalu disebabkan oleh desain struktural yang buruk atau konstruksi yang tidak rapi.
Melansir DW, Gubernur Kiambu, Kimani Wamatangi, menyampaikan bahwa pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas jauh lebih banyak saat ini.
"Kami kehilangan lima orang di gedung yang runtuh," katanya, termasuk seorang ibu dan dua anak.
Kimani juga menyampaikan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan.
"Beberapa orang telah ditarik keluar dari puing-puing, dan dilarikan ke rumah sakit," kata Wamatangi.
Mereka yang bergerak menolong para korban adalah tentara, Palang Merah Kenya, anggota Layanan Pemuda Nasional, dan sukarelawan lokal.
Korban yang diselamatkan dari reruntuhan puing-puing, termasuk seorang anak. Mereka yang berhasil diselamatkan dikhawatirkan dapat meninggal karena luka-luka yang dialami. Belum diketahui ada berapa banyak orang yang masih berada di bawah reruntuhan.
Melansir BBC, penyebab runtuhnya gedung enam lantai itu masih belum jelas, tapi gedung yang runtuh itu masih dalam tahap pembangunan. Bangunan ambruk pada sekitar 05:30 waktu setempat, sebelum ada pekerja yang datang untuk melanjutkan pembangunan.
Saksi mata menyampaikan, puing-puing dari bangun yang ambrol itu jatuh ke rumah-rumah yang berdekatan, di mana sebagian besar korban diperkirakan berada.
Ekskavator telah dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dari lokasi. Di lokasi kejadian berserakan logam bengkok, batu, dan lempengan beton yang retak di mana-mana. Barang-barang pribadi, peralatan rumah tangga, dan perabotan telah dipindahkan dari rumah yang tertimbun puing-puing reruntuhan.
Mereka yang melihat bangunan runtuh tidak percaya atas kejadian itu dan bertanya-tanya bagaimana keruntuhan itu bisa terjadi.
Meski belum ada kejelasan penyebab keruntuhan, Wamatangi menuduh pengembang membangun gedung tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
"Orang ini membangun tanpa izin. Dia datang dan mengajukan izin, dia disuruh memenuhi beberapa syarat, dia menghilang, terus membangun,'' kata Wamatangi. Gubernur itu meminta polisi untuk membantu para pejabat menegakkan peraturan pembangunan.
Kenya sedang mengalami ledakan konstruksi, tapi negara itu mengalami masalah karena pengawasan yang lemah, konstruksi yang buruk, dan adanya praktik korupsi.
Peristiwa runtuhnya gedung juga terjadi di Kenya pada tiga bulan lalu. Bangunan yang ambruk adalah sebuah sekolah yang diduga roboh akibat adanya kesalahan kontruksi. Peritiwa itu menyebabkan tujuh anak meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Tiga tahun yang lalu sebuah bangunan tempat tinggal kumuh di ibu kota Kenya juga mengalami keruntuhan, menewaskan tiga orang.