5 Orang Tewas di Norwegia Akibat Serangan dengan Busur Panah

Aksi nekat seorang pria Norwegia telah mengejutkan negara itu. Dia berjalan saat petang hari di sekitar kota Kongsberg dan melepaskan anak panah dari busurnya dengan menargetkan orang-orang.

Dari aksinya, lelaki yang identitasnya belum dibeberkan oleh polisi itu telah menewaskan lima orang.

"Lelaki yang melakukan aksi tersebut telah ditangkap polisi, dan tidak ada pencarian aktif untuk orang (lain) lagi. Berdasarkan informasi yang kami miliki, ada satu orang di balik (peristiwa) ini," kata kepala polisi setempat, Oeying Aas, dikutip dari NPR. 

Penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk mencari tahu motif utama dibalik seranga menggunakan busur dan anak panah tersebut. 

Polisi yang dikirim untuk bersiaga di sekitar lokasi serangan tiba pada pukul 18:30 waktu setempat. Sekitar 20 menit kemudian, tersangka berhasil ditangkap.

Serangan anak panah di Kongsberg menjadi kabar yang mengejutkan, tidak hanya bagi komunitas di kota tersebut yang berjumlah sekitar 28 ribu penduduk, tetapi juga untuk para pejabat publik.

Pejabat kota telah membentuk tim khusus dan mengundang orang-orang yang terkena dampak serangan, serta kerabat mereka untuk berkumpul dan mendapatkan dukungan di sebuah hotel.

Menurut Reuters, ada dua korban lain yang terluka akibat serangan busur dan anak panah selain mereka yang meninggal. Mereka kini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Salah satu korban terluka adalah seorang polisi yang sedang tidak bertugas.

Salah satu gambaran pasca serangan ditampilkan oleh koran lokal setempat. Sebuah anak panah milik tersangka, tertancap di panel kayu bangunan berwarna putih.

Ada banyak polisi yang diturunkan untuk membekuk tersangka karena dirinya "telah pindah ke area yang luas," demikian gambaran operasi kata Aas dikutip dari Euro News. 

Dia juga telah mengeluarkan perintah nasional bagi semua polisi agar dipersenjatai guna meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan pasukan dalam memberikan respons kriminal secara cepat.

Biasanya, polisi Norwegia bertugas tanpa membawa senjata api.

"Kami sekarang bekerja, antara lain, untuk mengamankan petunjuk, dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang apa yang telah terjadi," tambah As.

Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, menggambarkan serangan itu sebagai sesuatu "mengerikan." Sementara, perdana menteri yang bakal menggantikan Solberg, Jonas Gahr Stoere, menilai serangan tersebut sebagai tindakan kejam dan brutal.

Penyelidikan mendalam tentang kemungkinan bahwa aksi kriminal itu adalah bagian dari terorisme, juga sedang dilakukan. Puluhan kendaraan darurat masih berada di lokasi kejadian ketika tersangka sudah ditahan, termasuk ambulans, mobil polisi, dan helikopter.