554 WNI Jadi Korban Online Scam di Myanmar, Kapan Dipulangkan?

Intinya sih...
- Kementerian Luar Negeri RI akan pulangkan 554 WNI dari Myawaddy, Myanmar yang merupakan korban online scam
- KBRI Bangkok dan KBRI Yangon berkoordinasi dengan otoritas Thailand dan Myanmar untuk memastikan kelancaran pelintasan dan pemulangan para WNI
- Para WNI akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 18-19 Maret 2025, menjalani proses wawancara, rehabilitasi, reintegrasi, dan identifikasi korban serta pelaku
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI bakal segera memulangkan 554 WNI dari Myawaddy, Myanmar. Para WNI itu merupakan korban online scam yang bekerja di wilayah konflik Myanmar.
Tim terpadu Kemlu, KBRI Bangkok dan KBRI Yangon saat ini berada di Maesot, kota perbatasan antara Thailand dan Myanmar untuk berkoordinasi intensif dengan otoritas Thailand dan Myanmar.
Pada Jumat (14/3/2025), Duta Besar RI di Bangkok, Rachmat Budiman, didampingi Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, mengadakan pertemuan khusus dengan Gubernur Propinsi Tak, Chucheep Phongchai. Mereka membahas persiapan dan memastikan kelancaran pelintasan para WNI dari Myawaddy ke Maesot, Tak.
"Wilayah Thailand digunakan sebagai transit repatriasi WNI, mengingat kondisi keamanan jalur darat Myawaddy-Yangon tidak memungkinkan," demikian pernyataan resmi KBRI Bangkok.
1. Kesiapan otoritas Thailand fasilitasi WNI melintas
Gubernur Tak didukung berbagai otoritas Thailand, menyampaikan kesiapan untuk memfasilitasi pelintasan para WNI dari Myawaddy ke Maesot. Selanjutnya, mereka memastikan pengawalan menuju Bangkok, untuk kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Otoritas Thailand juga akan melakukan proses National Referral Mechanism untuk identifikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta pemeriksaan kesehatan dan keimigrasian.
2. Tiba bertahap di Indonesia
Sebanyak 554 WNI tersebut direncanakan tiba secara bertahap di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 dan 19 Maret 2025. Selanjutnya, mereka akan menjalani proses wawancara, termasuk rehabilitasi dan reintegrasi.
Kemenko Polkam dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat mengoordinasikan lintas Kementerian/Lembaga untuk proses ketibaan hingga pemulangan ke daerah asal masing-masing.
3. Jumlah bertambah
Pekan lalu, dalam jumpa pers di Jakarta, Judha mengatakan, WNI yang berada di Myawaddy sebanyak 525 orang. Namun, angkanya bertambah.
Judha menuturkan, banyak tantangan yang dihadapi pihaknya terkait dengan masalah ini. Salah satu tantangannya adalah terdeteksi sebagian dari para WNI adalah korban dan pelaku. Dia menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain untuk proses identifikasi.
"Selain mereka menjadi korban, ada juga yang pelaku," kata Judha pekan lalu.