Terus Bertambah, 525 WNI Korban TPPO Masih di Myanmar

- Jumlah WNI di Myawaddy terus bertambah, mencapai 525 orang menurut Direktur PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI.
- Koordinasi intensif dilakukan dengan otoritas Thailand untuk pemulangan WNI, dengan Thailand sebagai negara transit sebelum dipulangkan ke Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Myawaddy terus bertambah. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, angkanya saat ini mencapai 525 orang.
"Ada informasi dari pihak Myanmar, awalnya (masih) ada 365, tapi kemudian ini kita sudah terima nota resmi dari Myanmar, jumlah WNI yang tercatat berada di Myawaddy sebanyak 525," kata Judha dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
1. Koordinasi intensif dengan Thailand

Terkait pemulangan para WNI ini, Judha menuturkan, pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan otoritas di Thailand. Mereka akan memakai pola sebelumnya, yakni menjadikan Thailand negara transit sebelum para WNI ini dipulangkan ke Indonesia.
"Kita juga pastikan ke Myanmar, tak ada lagi WNI di Myawaddy," ucap Judha.
2. Korban perdagangan orang sekaligus pelaku

Judha menuturkan, banyak sekali tantangan yang dihadapi pihaknya terkait dengan masalah ini. Salah satu tantangannya adalah terdeteksi sebagian dari para WNI adalah korban dan juga pelaku.
"Selain mereka menjadi korban (perdagangan orang), sebagian dari emreka adalah pelaku," kata Judha.
Dia menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain untuk proses identifikasi.
3. Sebanyak 130 WNI sudah dipulangkan

Akhir Februari 2025 lalu, sebanyak 130 WNI sudah dipulangkan ke Indonesia dalam dua tahap, yakni pada 21 Februari sebanyak 46 orang, dan sisanya pada 28 Februari 2025.
Mereka dipulangkan melalui kerja sama antara Indonesia, Thailand dan Myanmar. Setelah dikeluarkan dari Myawaddy, para WNI diseberangkan ke Maesot, Thailand.
Lewat perjalanan selama delapan jam dengan menggunakan bus, mereka dibawa ke Bangkok. Dari ibu kota Thailand tersebut, mereka kemudian diterbangkan melalui penerbangan komersial ke Jakarta.