8 Pejuang Nasional Afghanistan Tewas Saat Baku Tembak Lawan Taliban

22 Jan 2022, 11:09 WIB

Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times - Baku tembak antara pasukan Taliban dan kelompok pejuang nasional Afghanistan (NRF) terjadi, Kamis (20/1/2022). Akibat peristiwa itu, delapan orang dari NRF tewas tertembak.

Mengutip AFP, Jumat (21/1/2022), sejak kembali merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Taliban dengan tegas membantah menghadapi perlawanan yang terorganisir. Tapi, baku tembak pada Kamis malam menunjukkan oposisi bersenjata sedang membangun kekuasaan garis keras.

NRF merupakan kelompok yang dipimpin putra mendiang komandan anti-Taliban legendaris Ahmad Shah Massoud, yang memerangi pasukan Taliban di provinsi Balkh.

1. Pejuang itu tewas dalam bentrokan langsung dan ada penyitaan senjata

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz)

Juru bicara polisi provinsi Asif Waziri mengatakan, delapan pejuang NRF tewas dalam bentrokan langsung dengan Taliban.

Waziri mengatakan pasukan Taliban turut menyita amunisi dan senapan mesin dari para pejuang NRF.

2. Bentrok terjadi usai ada pertemuan menteri luar negeri Taliban dengan pempimpin NRF

Tentara Taliban terlihat di salah satu alun-alun utama kota di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.

Dilansir News18, seorang juru bicara NRF belum menanggapi permintaan komentar dari insiden ini. Pertempuran tersebut terjadi kurang dari dua minggu setelah menteri luar negeri Taliban Amir Khan Muttaqi mengadakan pembicaraan dengan Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, di Teheran.

Usai pertemuan puncak itu, seorang pejabat faksi perlawanan menjelaskan NRF dan Taliban tetap berada terpisah tanpa adanya prospek rekonsiliasi.

3. Pihak lain yang juga turut lawan Taliban

Pasukan NRF Massoud adalah yang terakhir bertahan melawan pengambilalihan Taliban pada 2021 dan mundur ke Lembah Panjshir yang jatuh pada September, beberapa minggu setelah pasukan pemerintah menyerah.

Bukan hanya dari NRF, Taliban juga menghadapi perlawanan dari cabang regional kelompok militan ISIS, IS-Khorasan, sebuah kelompok ekstremis yang bertujuan untuk menciptakan kekhalifahan global.