Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perawat di Jerman mengalami overdosis vaksin virus corona. Ilustrasi (unsplash.com/Vladimir Fedotov)

Berlin, IDN Times – Pada hari Minggu, 27 Desember 2020, Uni Eropa bersatu dalam ikatan kuat untuk melakukan vaksinasi secara masal yang dilakukan oleh 27 negara yang tergabung dalam kelompok tersebut. Momen itu dianggap sebagai momen yang mempersatukan dan menyentuh di tengah perjuangan melawan wabah virus corona.

Namun dalam proses vaksinasi, dimana para petugas medis Jerman memberikan inokulasi pada penduduknya, terjadi sebuah kesalahan. Setidaknya, delapan perawat Jerman dilaporkan pada Minggu telah mengalami overdosis pemberian vaksin. Berikut ini adalah beberapa fakta yang terjadi pada kasus overdosis vaksin di Jerman.

1. Perawat panti jompo

Delapan perawat yang overdosis adalah perawat panti jompo. Ilustrasi (unsplash.com/Matthew Bennett)

Jerman memiliki sistem kesehatan yang mampu melakukan mitigasi wabah virus corona dengan baik. Langkah-langkah kebijakannya banyak dipuji oleh banyak negara. Karena itulah, tingkat kematian di Jerman lebih rendah dibanding negara lainnya seperti Inggris, Italia, Prancis dan Spanyol.

Jerman menjadi bagian penting dari gerakan vaksinasi masal pada 27 Desember 2020 tersebut. Namun dalam proses vaksinasi yang terjadi, ada delapan perawat mengalami overdosis vaksin. Mereka adalah tenaga perawatan panti jompo di distrik Vorpommern-Rugen.

Melansir dari laman Deutsche Welle, mereka yang mengalami overdosis tersebut memiliki rentang usia antara 38 hingga 54 tahun (28/12). Empat orang yang dilaporkan mengalami overdosis telah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala yang mirip dengan penyakit flu.

2. Dosis yang disuntikkan lima kali dosis yang seharusnya

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di