Pengiriman vaksin covid sempat tertunda karena keraguan sistem pendingin. Ilustrasi (pexels.com/Cottonbro)
Pihak BioNTech-Pfizer sebenarnya telah melakukan uji klinis yang terhitung sukses dengan vaksinnya. Dalam sebuah pernyataan, BioNTech-Pfizer telah memberikan dosis yang lebih besar ketika uji klinis fase pertama dilakukan. Pada saat itu, tidak ada konsekuensi serius kepada orang-orang yang menjalani uji klinis.
Belum diketahui tindak lanjutnya karena overdosis vaksin tersebut. Namun perawatan terus dilakukan kepada empat orang yang sudah dilarikan ke rumah sakit.
Di sisi lain, Jerman mengalami penundaan pengiriman vaksin karena diragukan sistem penyimpanannya. Melansir dari laman Al Jazeera, penundaan sempat berlangsung pada hari Minggu, 27 Desember karena petugas medis menemukan adanya potensi penyimpangan dalam sistem pendinginannya. Peristiwa tersebut terjadi di negara bagian Bavaria, di distrik Lichtenfel sebelah utara.
Vaksin BioNTech-Pfizer menggunakan teknologi mRNA. Vaksin tersebut harus disimpan pada suhu sangat rendah, yakni -70 derajat celcius agar tetap efektif sebelum dikirim ke pusat distribusi.
Total infeksi virus corona hingga kini masih tinggi di Jerman. Setidaknya, untuk saat ini jumlah total penduduk Jerman yang terinfeksi virus corona mencapai 1,6 juta kasus yang terkonfirmasi. Meskipun begitu, sistem layanan kesehatan Jerman tetap dianggap lebih bagus di antara negara lainnya. Penduduk Jerman yang berhasil sembuh dari virus corona sebanyak 1,2 juta orang.