Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

85 Warga Yaman Tewas Buntut Rebutan Bantuan Rp145 Ribu

ilustrasi Bendera Yaman (pixabay.com/David_Peterson)
ilustrasi Bendera Yaman (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan massa di ibu kota Yaman pada Rabu (20/4/2023), yang dipicu oleh distribusi bantuan, menewaskan sedikitnya 85 orang. Puluhan orang lainnya luka-luka, kata pejabat Houthi.

Menurut Kementerian Dalam Negeri yang dipimpin Houthi, kericuhan di pusat kota Sana'a terjadi akibat distribusi bantuan yang tidak terkoordinasi dan berantakan. 

1. Tembakan Houthi ke udara membuat para pengunjung panik

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Pasukan keamanan dikerahkan di sekitar area ketika warga berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian. Kebanyakan dari mereka berharap untuk menemukan kerabat, tetapi mereka dilarang melakukan hal tersebut saat kejadian berlangsung.

Tragedi terjadi beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri yang menandai akhir bulan suci Ramadan. Saksi mata mengatakan, kelompok Houthi menembak ke udara untuk mengendalikan massa, dilansir The Guardian.

Namun, tembakan tersebut justru mengenai kabel listrik dan memicu ledakan. Alhasil, warga panik dan mulai berlarian. 

2. Penyelenggara sedang diperiksa petugas Houthi

Otoritas Houthi telah menahan dua penyelenggara dan penyelidikan sedang berlangsung. Walau begitu, Houthi belum bisa memastikan apakah penyelenggara akan dihukum atau tidak. 

Penyelenggara dianggap tidak siap mengantisipasi lonjakan pengunjung. Di sisi lain, Houthi juga mengambil peran besar atas penyebab kekacauan yang terjadi sebelum kejadian. 

Di acara tersebut, orang-orang seharusnya menerima uang sekitar 10 dolar AS atau sekitar Rp148 ribu. Bantuan diberikan oleh badan amal yang didanai oleh pengusaha lokal. Orang kaya dan pengusaha sering membagikan uang tunai dan makanan, terutama kepada orang miskin selama Ramadan, kata sejumlah saksi mata, dilansir TRT.

3. Yaman jadi salah satu negara termiskin di dunia

potret uang koin (unsplash.com/Michael Longmire)
potret uang koin (unsplash.com/Michael Longmire)

Perang saudara pecah di Yaman pada 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran merebut Sana'a. Tindakan itu mendorong koalisi pimpinan Arab Saudi untuk campur tangan pada tahun berikutnya.

Pertempuran mereda secara dramatis sejak gencatan senjata selama enam bulan yang ditengahi PBB tahun lalu. Walau begitu, perang tersebut memicu apa yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.

Lebih dari dua pertiga populasi hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka yang miskin termasuk pegawai pemerintah di daerah yang dikuasai Houthi, yang belum dibayar gaji pegawai negeri selama bertahun-tahun.

Tak heran jika antusias masyarakat dalam pembagian dana sangat besar. Sayangnya, kejadian tersebut malah menjadi malapetaka bagi warga setempat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us