Belum Move On, Trump Bikin 'Kantor Mantan Presiden AS'

Disebut sebagai upaya menjaga 'agenda masa pemerintahan'

Washington D.C., IDN Times - Pasca tak lagi menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump rupanya belum ingin jauh dari hiruk-pikuk dunia politik. Pada hari Senin (25/1/2021) waktu AS, taipan real estate tersebut resmi membuka "Kantor Mantan Presiden" di Palm Beach, Florida.

Dalam sebuah pernyataan, tujuan kantor ini dibuat adalah membawa Trump tetap eksis di kancah perpolitikan dan menjaga sejumlah agenda selama masa pemerintahannya.

"Kantor ini akan bertanggung jawab untuk mengelola korespondensi, pernyataan publik, penampilan, dan kegiatan resmi Trump untuk memajukan kepentingan Amerika Serikat serta untuk menjaga agenda pemerintahan Trump sebelumnya tetap hidup melalui advokasi, pengorganisasian dan aktivisme publik," demikian petikan pernyataan pers resmi Office of the Former President, seperti dikutip dari Reuters.

1. Donald J. Trump "meresmikan" pendirian Office of the Former President pada hari Senin (25/1/2021)

Belum Move On, Trump Bikin 'Kantor Mantan Presiden AS'Petikan pernyataan pers perdana dari Office of Former President yang dikelola oleh Donald Trump. (Twitter.com/BernardKerik)

Ini tentu saja menjadi hal unik sebab baru pertama kali terjadi. Tiga mantan presiden AS sebelumnya seperti Bill Clinton, George W. Bush dan Barack Obama tidak menggunakan titel "Former President" alias "Mantan Presiden" pada nama kantor. Contohnya Office of George W. Bush atau The Office of Barack and Michelle Obama.

Dilansir oleh Sun Sentinel, masih belum jelas apakah staf Office of the Former President akan berkantor di Mar-a-Lago yang merupakan kediaman pribadi Trump atau di tempat lain namun masih tetap di kawasan Palm Beach County.

Selain itu, para jurnalis AS juga bingung mencari info lebih jauh. Ini lantaran di pernyataan resmi pertama kantor tersebut tidak mencantumkan alamat situs resmi, nomor telepon yang bisa dihubungi dan bahkan akun media sosial. Para jurnalis menerima surel perdana Office of Former President dari alamat yang tak memerlukan balasan (no-reply).

2. Sebelum meninggalkan Gedung Putih, Trump berulang kali menyatakan niat untuk tetap berada di kancah politik AS

Belum Move On, Trump Bikin 'Kantor Mantan Presiden AS'Presiden AS ke-45, Donald Trump, dalam sebuah kunjungan ke pabrik gas di negara bagian Pennsylvania pada tahun 2019. (Facebook.com/The Trump White House Archived)

Baca Juga: Sudah Lengser, Kok Donald Trump Masih Dimakzulkan?

Dalam kata sambutan perpisahan di hari terakhir menjabat sebagai presiden, Rabu (20/1/2021) pekan lalu, Trump memberi sinyal bahwa dirinya tetap akan berkecimpung di dunia politik.

"Saya hanya ingin mengucapkan selamat tinggal, tapi semoga perpisahan ini tak berlangsung lama. Kita akan bertemu lagi. Kami akan kembali dalam bentuk yang lain," ucapnya di hadapan puluhan pendukung di Andrews Air Force Base, Maryland. Namun sejak kembali ke Mar-a-Lago sepekan lalu, Trump belum menampakkan diri di depan umum.

Dilansir oleh Wall Street Journal pada Selasa (19/1/2021), Trump disebut membahas rencana pendirian partai baru bernama Patriot Party setelah meninggalkan Gedung Putih. Namun jika berkaca dari sejarah politik AS, jarang ada partai kecil (third party) yang berhasil menandingi Demokrat dan Republik di ajang Pilpres.

Terakhir kali third party mendobrak dominasi Demokrat-Republik terjadi di Pilpres 1912, saat capres Theodore Roosevelt (Presiden AS ke-25, 1901-1909) usungan Progressive Party berada di posisi kedua perolehan suara dari tiga calon.

3. Klausul pemakzulan Trump sudah diserahkan dari DPR AS ke Senat

Belum Move On, Trump Bikin 'Kantor Mantan Presiden AS'Presiden AS ke-45, Donald Trump, melambaikan tangan ke arah awak media setelah mendarat dari helikopter kenegaraan pada tahun 2018. (Facebook.com/The Trump White House Archived)

Hari-hari terakhir masa Trump menjabat sebagai Presiden AS ke-45 diwarnai dengan berbagai kontroversi. Mulai dari tudingan bahwa Pilpres 3 November diwarnai kecurangan (klaim tersebut gagal dibuktikan tim pengacara Trump), hingga penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung fanatiknya pada 6 Januari lalu.

Bersamaan dengan "peresmian" Office of the Former President di Florida, seluruh anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS secara resmi mengirim klausul pemakzulan Trump kepada Senat. Pemakzulan ini berangkat dari tuduhan bahwa Trump telah menghasut peristiwa penyerangan ke Capitol.

Namun dilansir oleh Associated Press, para senator Republikan belakangan memilih melunakkan kritik kepada Trump. Mereka menganggap kekalahan di Pilpres sudah cukup untuk menghukumnya. Sidang Senat AS perihal pemakzulan Trump diperkirakan baru dimulai pada 9 Februari mendatang.

Baca Juga: Sudah Lengser, Kok Donald Trump Masih Dimakzulkan?

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya