Bom Meledak di Thailand Selatan, 3 Tewas dan Puluhan Luka-luka

Disinyalir ini adalah perbuatan gerilyawan pemberontak...

Sebuah bom sepeda motor meledak di sebuah pasar di ibukota provinsi Yala, Thailand selatan, pada Senin (22/1/2018) pagi waktu setempat. Bom tersebut menewaskan tiga orang dan melukai 22 lainnya.

Pramote Prom-in, juru bicara Komando Operasi Keamanan Internal (Internal Operation Security Commando, ISOC) mengatakan bahwa ini adalah serangan pertama di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

"Para penjahat memasang bom di sepeda motor dan meletakkannya di samping gerobak pasar. Kekuatan ledakan tersebut menyebabkan tiga orang kehilangan nyawa," ujarnya seperti dilansir oleh Reuters. ISOC sendiri adalah pasukan keamanan pemerintah yang beroperasi di wilayah tersebut.

1. Beberapa personil keamanan Thailand sedang mengamankan lokasi kejadian beberapa saat setelah ledakan terjadi

Bom Meledak di Thailand Selatan, 3 Tewas dan Puluhan Luka-lukaReuters.com

Hingga kini, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Polisi mengatakan bahwa sepeda motor itu sengaja ditempatkan di dekat sebuah kios yang menjual daging babi, jenis makanan yang dilarang keras oleh agama Islam.

"Para tersangka memarkir sepeda motor di depan sebuah kios yang menjual daging babi di pusat kota Yala. Bom tersebut diledakkan 10 menit kemudian, menewaskan tiga warga sipil dan melukai 19 lainnya," ujar seorang petugas polisi setempat yang ingin namanya dirahasiakan kepada Channel NewsAsia.

"Ini adalah serangan besar pertama di pusat kota Yala dalam dua tahun terakhir dan terhitung cukup serius karena beberapa orang meninggal."

Wanita pemilik kios dan seorang pelanggan pria termasuk di antara tiga orang yang terbunuh, kata polisi. Bom tersebut turut menghancurkan kios-kios terdekat. Belum jelas apakah peristiwa tersebut sengaja menargetkan umat Buddha Thailand.

2. Bom pada hari Senin (22/1/2018) pagi menjadi serangan pertama setelah tensi pertikaian antara pemberontak dan militer Thailand sempat mereda selama beberapa bulan

Bom Meledak di Thailand Selatan, 3 Tewas dan Puluhan Luka-lukaeaglenews.ph

Serangan pada hari ini menurut seorang pengamat keamanan dalam negeri Thailand bisa saja menandai “babak baru” pemberontakan dengan menggunakan taktik berbahaya.

"Jika itu adalah perbuatan pemberontak, maka peristiwa hari ini adalah awal dari hal-hal yang akan datang. Sebuah pesan tegas kepada pihak berwenang bahwa serangan mereka akan menyasar kepada target yang lemah," kata Don Pathan, seorang analis independen Thailand, kepada Agence France-Presse.

Pathan berspekulasi bahwa ledakan pasar bisa menjadi "pembalasan" atas insiden tertentu dalam konflik yang didefinisikan sebagai kontak senjata antara pemberontak dan pasukan keamanan.

"Tapi dalam beberapa tahun terakhir, mereka para gerilyawan tidak menargetkan warga sipil. Ini adalah masalah besar,” tegasnya.

3. Sejak dimulai sejak tahun 2004, total hampir 7.000 orang tewas dalam pertikaian antara kelompok pemberontak yang meminta otonomi dan militer Thailand

Bom Meledak di Thailand Selatan, 3 Tewas dan Puluhan Luka-lukaWorldBulletin.net

Provinsi Narathiwat, Pattani dan Yala di Thailand selatan sendiri adalah wilayah yang didominasi penduduk Muslim. Di sana pula pusat pemberontakan etnis Muslim Melayu yang memperjuangkan otonomi sejak 2004. Konflik tersebut telah menewaskan hampir 7.000 orang, yang sebagian besarnya adalah masyarakat sipil.

Namun belakangan konflik mereka dengan Bangkok mulai mereda. Terbukti pada tahun 2017, jumlah korban pemberontakan mencapai tingkat terendah sejak dimulai. Meski di sisi lain pemerintah Thailand terkesan tidak serius meneruskan pembicaraan damai dan militer meningkatkan pengamanan tiga provinsi tersebut.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh baik pihak pemberontak maupun aparat keamanan telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Beberapa kelompok bersenjata yang bermarkas di wilayah hutan perbatasan Malaysia dalam beberapa bulan terakhir tidak lagi melakukan penyerangan terhadap warga sipil akibat kritik keras yang dilontarkan masyarakat.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya