Korea Utara Bersedia Lakukan Pembicaraan Resmi dengan Korea Selatan

Kabar baik nih

Sebuah berita baik datang dari Semenanjung Korea. Korea Utara menerima usulan Korea Selatan untuk mengadakan perundingan resmi. Pertemuan tingkat tinggi tersebut adalah yang pertama bagi kedua negara dalam dua tahun terakhir.

Dilansir dari CNN bahwa Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Baik Tae-hyun, menginformasikan bahwa Korea Utara mengirim sebuah faks pada Jumat (5/1/2018) pagi pukul 10:16 waktu setempat berisi persetujuan mereka atas tawaran pembicaraan.

Menurut Baik, perundingan ini akan diadakan pada 9 Januari mendatang (sehari setelah ulang tahun Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un) di Desa Panmunjom yang terletak di Zona Demiliterisasi (DMZ) alias daerah perbatasan kedua negara.

1. Pemulihan komunikasi Utara-Selatan baru berjalan tiga hari, namun sudah menunjukkan kemajuan berarti

Korea Utara Bersedia Lakukan Pembicaraan Resmi dengan Korea SelatanBBC.com

Lebih lanjut, BBC memberitakan bahwa kedua negara akan merancang isi perundingan termasuk agenda pembahasan "isu-isu yang berkaitan dengan peningkatan hubungan kedua Korea termasuk Olimpiade (Musim Dingin) Pyeongchang”.

Perundingan tingkat tinggi terakhir kedua negara adalah sebuah pertemuan wakil menteri antara Korea Selatan dan Korea Utara yang berlangsung pada Desember 2015, di kawasan industri Kaesong yang dikelola bersama di Korea Utara.

Kawasan industri Kaesong, yang dibuka pada tahun 2004 sebagai bentuk kerjasama ekonomi antara kedua Korea, harus ditutup pada tahun 2016 sebagai reaksi Seoul atas uji coba rudal dan nuklir yang dilakukan oleh pemerintahan Pyongyang.

2. Pertemuan tingkat tinggi kedua negara akan diadakan di Panmunjom yang terletak di perbatasan kedua negara

Korea Utara Bersedia Lakukan Pembicaraan Resmi dengan Korea Selatanfinancialtribune.com

Membahas Olimpiade Pyeongchang juga jadi agenda penting sebab dua atlet olahraga ice-skating Korea Utara, Ryom Tae-Ok dan Kim Ju-sik, sudah lolos ke Olimpiade namun tak kunjung didaftarkan.

Dalam pidato akhir tahun, Kim Jong-un mengungkapkan keinginan untuk “meredakan ketegangan” atas konflik yang telah berlangsung puluhan tahun dengan Korea Selatan. Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, yang berarti bahwa kedua negara secara teknis masih dalam keadaan berperang hingga sekarang.

Tahun lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang akan "memberikan kesempatan yang sangat baik untuk perdamaian dan rekonsiliasi antar Korea”.

3. Kim Ju-sik (kiri) dan Ryom Tae-Ok (kanan), dua atlet ice-skating papan atas asal Korea Utara yang harusnya bisa berlaga di ajang Olimpiade Musim DIngin Pyeongchang pada Februari mendatang

Korea Utara Bersedia Lakukan Pembicaraan Resmi dengan Korea Selatanthestar.com

Sejauh ini pejabat AS mempertahankan sikap skeptis atas kesungguhan Kim untuk meredakan ketegangan.

Namun, AS diperkirakan mulai agak melunak mengingat pada hari Kamis (4/1/2018) kemarin, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan sepakat untuk tidak menggelar latihan militer gabungan selama penyelenggaraan Olimpiade Pyeongchang.

Kim Jong-un memang selalu mengecam latihan AS-Korea Selatan dengan menyebutnya sebagai “pamer kekuatan sekaligus ancaman langsung untuk Pyongyang”.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya